Kumandang takbir mulai terdengar menggema di Islamic Center Wadi Mubarak sejak masuk tanggal 1 Dzulhijjah 1444 H dan terus berlanjut semakin gencar hingga pagi hari Kamis (29/06/2023). Untuk memberikan pelayanan terbaik kepada para jama’ah sholat idul adha, panitia Idul Adha 1444 H ICWM sudah mempersiapkannya sejak malam hari.
Pelataran masjid Jami Wadi Mubarak mulai tertutupi karpet, hiasan yang sekiranya dapat memanjakan mata dan menyambut keberkahan hari raya ini mulai dipasang di beberapa titik. Balon berwarna putih dan biru serta lampu pohon turut memeriahkan riasan tersebut.
Selain kedatangan jamaah yang terdiri dari para pengurus, musyrif, santri dan warga sekitar, jamaah sholat idul adha pun kedatangan santri-santri dari pondok cabang Wadi Mubarak di sekitaran puncak Bogor. Tak ketinggalan jamaah akhwat sholat id turut memadati halaman dan kelas STIU-WM.
Tepat pukul 06.30 WIB, sholat sunnah Idul Adha mulai didirikan. Syekh Abdul Qowi Al-Arjali, Penasehat Markaz Iqro’ Wadi Mubarak bertindak sebagai imam sholat, sementara khotib adalah Ustadz. H. Abu Bakri, Lc., MA. Beliau merupakan Penasehat Mahabbah Boarding School, salah satu pondok cabang Wadi Mubarak khusus putri.
Baca Juga:
– Lantama Wisata Salurkan Profit Usaha Rp 400 Juta Ke Islamic Center Wadi Mubarak
– Kerjasama Dengan STIUWM Walikota Padang Buka Pelatihan Guru Al-Qur’an
Pesan penting yang disampaikan oleh beliau dalam khutbahnya adalah anjuran untuk belajar keikhlasan yang dipraktekkan Nabi Ibrahim ﷺ atas ketentuan Allah ﷻ untuk menyembelih anak kesayangannya, Ismail ﷺ. Dan niat ikhlas seperti itulah yang menjadi kewajiban utama bagi penuntut ilmu.
Banyak keutamaan yang beliau sebutkan bagi penuntut ilmu terkhusus penghafal qur’an. Namun disamping keutamaan yang memudahkan seorang penuntut ilmu dan penghafal qur’an masuk surga tertinggi, beliaupun menyebutkan satu hadits yang diriwayatkah oleh Imam Muslim berkenaan dengan keikhlasan.
Saat kelak hari pengadilan, saat tiap orang dipanggil untuk mempertanggungjawabkan dunianya. Allah ﷻ akan memanggil orang-orang penuntut ilmu, yang mengajarkannya dan yang membaca Al-Qur’an. Ia dipanggil, kemudian ditunjukkan kepadanya nikmat yang telah diberikan kepadanya, kemudian ia ditanya tentang hal itu.
Baca Juga:
– Ketua Yayasan ICWM Dapatkan Sanad Al-Qur’an Di Madinah
– Lebih Dari 150 Jamaah Umroh Akhir Ramadhan Lantama Wisata Berangkat Tahun Ini
Lalu ia pun berkata, ‘Sesungguhnya aku telah menuntut ilmu dan mengajarkannya (ikhlas) untuk-Mu ya Allah, dan aku telah membacakan Al-Qur’an (ikhlas) untuk-Mu ya Allah.’
Kemudian dikatakan kepadanya, “Kamu bohong. Kamu menuntut ilmu agar kamu dikatakan orang yang ‘alim, dan kamu membaca Al-Qur’an agar kamu dikatakan qari’, dan kamu telah dikatakan demikian oleh orang-orang.” Maka ia pun diseret dengan mukanya. di tanah dan dilemparkan ke dalam api Neraka.
Demikian penting kedudukan ikhlas hingga tak mampu membawa seseorang yang baik dan shaleh di dunia untuk masuk ke dalam surga.
Menutup khutbah Idul Adha, Ust Abu -demikian beliau dipanggil- mengingatkan bahwa disamping keutamaan yang Allah berikan bagi penuntut ilmu, penghafal qur’an dan mudahnya wanita masuk surga namun perjalanan untuk mendapatkan itu tentu tidaklah semudah yang dikira. Yaitu dengan adanya godaan dan ujiannya.
Pada tahun ini, Wadi Mubarak mendapat amanah untuk menyembelih 10 ekor sapi serta 123 ekor kambing/domba dan membagikannya kepada santri yang berada di bawah naungan Wadi Mubarak.
Lebih dari 600 orang penghafal Qur’an di Wadi Mubarak serta cabangnya yang mendapat manfaat dari daging qurban tersebut. Ditambah dengan tidak kurang dari 700 warga sekitar.
Selain 3 ekor sapi patungan dan 3 sapi qurban H. Roid Kadir. Terdapat pula sapi qurban dari H. Syaqiel, Syekh Abdul Qowi, H. Patrialis Akbar dan Anang Hermansyah yang mengirim sapi qurban dengan bobot 1 ton. // Al.C