Ada hal yang menarik dari gelaran Qur’anic Parenting yang diadakan oleh Kordinator Tahfizh Anak Usia Dini (TAUD SaQu) Wilayah Aceh di Ballroom Hotel Grand Permata Hati, Kota Banda Aceh pada Rabu (28/9). Yaitu didahului oleh penampilan siswa/i utusan dari berbagai penyelenggara Tahfizh Anak Usia Dini di Banda Aceh.
Tak canggung lagi para siswa/i tersebut menampilkan kepiawaiannya dalam men-tahajji (mengeja) penggalan ayat, menyambung hafalan bacaan ayat dan membacakan hafalan surah-surah di Juz 30
Baca Juga:
– Pimpinan ICWM Isi Materi Seminar Ketahanan Keluarga Di Aceh
– ICWM Rilis Buku 25 Kiat Agar Anak Cinta Al-Qur’an
– Kumpulan Artikel Qur’anic Parenting
– Bijak Menyikapi Kesalahan Anak
Mengangkat tema “Membangun Sinergi antara Orangtua, Sekolah Dan Anak”, Seminar Nasional Parenting Education Berbasis Al-Qur’an Untuk Generasi Z ini dimeriahkan oleh sekitar 250 peserta terdiri dari penyelenggara, pengajar dan orangtua siswa TAUD Saqu yang memenuhi ruangan tersebut.
Simak Seminar: SEMINAR NASIONAL Parenting Education Berbasis Al Qur’an untuk Generasi Z
Hj. Nur Asiah Ibrahim S.Ag Ketua Koordinator TAUD SAQU Wilayah Aceh dalam sambutannya sangat mengapresiasi atas perjalanan yang harus ditempuh oleh Pimpinan ICWM KH Dr. Didik Hariyanto, Lc., M.P.I dari Saudi Arabia hingga dapat hadir dalam seminar quranic parenting di Banda Aceh tersebut.
Tampak hadir dalam kursi undangan diantaranya adalah Ust Shohib Saifi, M.P.I (Ketua Yayasan ICWM), Ust. Zaenal Arifin (Ketua Yayasan Sahabat Qur’an), Ust Mujiyanto (Ketua Yayasan Mimbar Bogor), Ust Ahmad Taufiq Direktur Anugerah Wisata (Travel Haji/Umroh) dan para tokoh TAUD SaQu lainnya.
Baca Juga:
– Mukernas III TAUD SaQu 2022
– Perdana Dan Istimewa: Wadi Mubarak Mewisuda 363 Penghafal Al-Qur’an
– Syaikh Prof. Dr. Thoriq Bin Abdullah Hajjar Kunjungi STIU-WM
– Tutup Daurah Huffazhul Wahyain; 3 (Tiga) Mahasiswa STIU-WM Dapatkan Umroh Gratis
– Nasihat Dr. Isa Al-Masmali Di Hadapan Mahasiswa STIU-WM
Dalam isi materi Quranic Parenting yang disampaikan, Ustadz Didik menyebutkan akan pentingnya memperhatikan masa perpindahan dari masa anak-anak ke masa remaja, dimana pada masa tersebut mereka mulai membangun fondasi kehidupan masa depannya.
Tak hanya itu, beliau pun memberikan tips menghadapai anak saat membuat kesalahan dengan rumus 4+1, yaitu: tersenyum, minta untuk mendekat, usap lengan anak dan panggil nama anak dengan lembut. Dengan tambahan lain yaitu tidak berteriak kepada anak.
“Haram berteriak saat mendidik anak. tak ada alasan orangtua maupun pendidik untuk berteriak sebab keengganan anak menuruti perintah. Akan tetapi bangun rasa kagum anak kepada orangtua hingga anak akan merasa malu jika tidak menuruti perintah” imbuh beliau di tengah sesi tausiyah.
Berita: Al.Choer
Poto: Dok. TAUD Saqu Korwil Aceh