Wadimubarak.com- Selasa (12/12/2023), Sekolah Tinggi Ilmu Ushuluddin Wadi Mubarak (STIU-WM) mengadakan acara Liqo Maftuh bersama Pimpinan Islamic Center Wadi Mubarak KH. Dr. Didik Hariyanto, Lc., M.P.I., yang menjadi momen perdana bagi mahasiswa setelah beliau menyelesaikan pendidikan doktoral di King Abdul Aziz University, Jeddah.
Dalam kesempatan tersebut, pimpinan memberikan serangkaian nasehat motivasi yang berkesan bagi para mahasiswa.
Salah satu poin penting yang disampaikan adalah bahwa individu yang mendalami Al-Qur’an akan memperoleh kebaikan dalam hidupnya. Dengan mempelajari Al-Qur’an, seseorang dapat menemukan arah hidup yang baik.
Baca Juga:
– Pelatihan Kepenulisan: Rahasia Menulis Berita Dalam Sehari di STIU WM Bogor
– Lulus Lajnah 30 Juz Siswa MIT SaQu Dapatkan Reward Ke Jepang
Beliau juga menyoroti peran roh jiwa dalam kehidupan manusia. Dikemukakan bahwa unsur yang paling dominan yang memengaruhi perjalanan hidup seseorang adalah roh jiwa. Ketika roh jiwa seseorang dekat dengan Al-Qur’an, maka kebaikan akan senantiasa menyertainya.
“Roh adalah substansi yang menghidupkan dan memberi makna kepada kehidupan seseorang,” ujar beliau. “Oleh karena itu, seseorang yang memiliki roh yang baik akan dihormati dan dicintai oleh orang-orang di sekitarnya.”
Menurut beliau, seorang hafizh memiliki roh Al-Qur’an dalam dirinya. Hal ini dikarenakan Al-Qur’an merupakan firman Allah yang mengandung kebenaran, hikmah, dan pelajaran yang sangat berharga.
“Hafizh Al-Qur’an harus menjadikan Al-Qur’an sebagai ruh yang dihafalkan, dipelajari dan diamalkan,” tegas beliau. “Dengan demikian, mereka akan menjadi manusia yang dihormati dan dicintai oleh Allah dan manusia.”
Al-Qur’an dipandang sebagai pedoman bagi individu yang memiliki iman dan taqwa. Ini menekankan pentingnya mengikuti ajaran Al-Qur’an dalam menjalani kehidupan sehari-hari.
Baca Juga:
– Siswa MIT SaQu Bacakan Hafalan Al-Qur’an Di Hadapan Peserta Peresmian Masjid Sapporo Jepang
– Ketua Yayasan ICWM Dapatkan Sanad Al-Qur’an Di Madinah
Beliau juga menegaskan bahwa perilaku yang bertentangan dengan ajaran Al-Qur’an, seperti fajir (muslim yang senang bermaksiat) akan mendapatkan ketidaksenangan dari Allah dan manusia. Sebaliknya, mereka yang mengamalkan perilaku yang sesuai dengan ajaran Al-Qur’an akan banyak disenangi oleh manusia.
Dalam hal ini beliau memberikan perumpamaan bagi orang yang fajir sebagaimana parfum yang memiliki aroma tetapi pahit jika dirasa. Sedangkan bagi mereka yang senantiasa menjalankan, memaknai, dan mengamalkan pelajaran dan hikmah dalam Al-Qur’an sebagaimana Kurma yang tidak beraroma namun manis saat dimakan.
“Orang yang fajir akan dibenci oleh Allah dan manusia,” ujarnya. “Sedangkan orang yang senantiasa menjalankan ajaran Al-Qur’an akan dicintai oleh Allah dan manusia.”
Acara ini diharapkan dapat membuka wawasan dan pemahaman lebih lanjut bagi mahasiswa tentang pengaruh positif Al-Qur’an dalam membentuk kualitas hidup manusia. Hal ini mengajak untuk refleksi lebih dalam terhadap ajaran Al-Qur’an sebagai sumber pedoman yang memberi kebaikan dalam kehidupan sehari-hari.//
Ditulis oleh : AFS/Kuryanto/Hawary
Editor: Tanti Ummu Fadlan
Informasi Pendaftaran Santri Baru
Pendaftaran Islamic Center Wadi Mubarak 2024-2025