Sabtu (22/7), Yayasan Sahabat Qur’an (YASAQU) Wadi Mubarak mengadakan Mukernas IV Tahfizh Anak Usia Dini Sahabat Qur’an (TAUD SaQu) se-Indonesia.
Diadakan di Graha Pakuan Siliwangi, tidak kurang dari 200 peserta perwakilan dari TAUD se-Indonesia datang dengan antusias menghadiri Mukernas ini.
Kegiatan ini terbagi dalam 3 sesi, yaitu Mukernas At-Tibyan, Dauroh Ma’alim at-Ta’limiyyah dan mukernas Managemen Taud.
Mukernas dibuka secara resmi oleh Pimpinan Islamic Center Wadi Mubarak (ICWM) KH. Dr. Didik Hariyanto, Lc., M.P.I. Dalam sambutannya beliau sangat mengapresiasi sebesar-besarnya dengan kehadiran para peserta Mukernas IV tersebut, Hal ini membuktikan keseriusan para pengelola Taud SaQu dalam menjalankan amanah yang diberikan wali murid kepada Taud tersebut.
Dauroh Ma’alim at-Ta’limiyyah diisi oleh Syaikh Dr. Khalid ats-Tsubaity. Beliau adalah Dosen Fakultas Hadits Universitas Islam Madinah, Saudi Arabia. Sekaligus pembuat kurikulum di universitas tersebut. Beliau menekankan akan pentingnya menjaga masa keemasan (golden age) anak dengan tarbiyah yang benar dan sesuai dengan fitrah kekanak-kanakannya serta ajaran Rasulullah saw.
Di sesi ketiga, Mukernas manajemen TAUD/MIT yang dilaksanakan selepas sholat isya
Baca Juga:
– Pimpinan ICWM Berhasil Mempertahankan Disertasi Di Hadapan Anggota Dewan Ulama Senior Arab Saudi
– Wadi Mubarak Adakan Ujian Akhir 30 Juz Pondok Cabang
Acara dimulai dengan sharing session dari beberapa perwakilan TAUD & MIT cabang, terutama pada sepak terpanjang perjuangan dakwah sejak awal berdiri sampai sekarang. Dalam sesi ini tampak rasa ukhuwah (persaudaraan) antar lembaga TAUD yang hadir, yaitu dengan adanya motivasi dan solusi yang datang dari peserta lainnya.
Baca Juga:
– Silaturahim Dan Penyambutan Santriwati Baru Angkatan 2 Mahabbah Boarding School
– Wadi Mubarak Adakan Ujian Akhir 30 Juz Pondok Cabang
Baca Juga:
– ICWM Gelar Daurah Huffazh Wahyain
– Wujudkan Kota Tahfiz, Wali Kota Padang Kunjungi Islamic Center Wadi Mubarak Bogor
“Taud SaQu ini kita mulai sejak 2014, jika dikalkulasikan, hingga saat ini sudah sekitar 20.000 alumni yang telas lulus dari program Taud SaQu kita. Menurut statistik pada tahun 2035, pemuda merupakan populasi yang lebih banyak dari orangtua, ini akan menjadi kabar baik jika para pemuda tumbuh dalam ilmu agama dan pengetahuan yang baik, dan akan menjadi kabar buruk jika tidak direncanakan sejak dini, maka dari itu sudah menjadi tugas kita untuk menumbuhkan rasa cinta Al-Qur’an kepada anak sejak dini sehingga rasa itu tetap ada sampai akhir hayat mereka. Allah mengangkat suatu kaum dengan Al-Qur’an dan menghujamkan kaum lain karena mereka meninggalkan Al-Qur’an juga”, disampaikan Ketua Yayasan Sahabat Qur’an Wadi Mubarak, Ustadz Zainal Arifin dalam sambutannya.//admin/a.lc.