• Beranda
  • Lembaga
    • STIU WM
    • YASAQU
      • TAUD SaQu
      • PG TAUD SaQu
      • MIT SaQu
      • Graha Qur’an
      • Wisata Qur’an
    • MIMBAR
    • LAZIS SaQu
    • PKM-WM
  • Pendaftaran
    • STIU-WM
    • PKM
    • SMA
    • SMP
    • Mahabbah Boarding School
    • Imtiaz Putri
  • Media
    • Video WM
    • Gallery
  • Artikel
  • [glt language="Arabic" label="" image="yes" text="yes" image_size="18"]
  • [glt language="English" label="" image="yes" text="yes" image_size="18"]
Wadi Mubarak
    • Beranda
    • Lembaga
      • STIU WM
      • YASAQU
        • TAUD SaQu
        • PG TAUD SaQu
        • MIT SaQu
        • Graha Qur’an
        • Wisata Qur’an
      • MIMBAR
      • LAZIS SaQu
      • PKM-WM
    • Pendaftaran
      • STIU-WM
      • PKM
      • SMA
      • SMP
      • Mahabbah Boarding School
      • Imtiaz Putri
    • Media
      • Video WM
      • Gallery
    • Artikel
    • [glt language="Arabic" label="" image="yes" text="yes" image_size="18"]
    • [glt language="English" label="" image="yes" text="yes" image_size="18"]
  • 0858-8357-6234
Wadi Mubarak
Wadi Mubarak
  • Beranda
  • Lembaga
    • STIU WM
    • YASAQU
      • TAUD SaQu
      • PG TAUD SaQu
      • MIT SaQu
      • Graha Qur’an
      • Wisata Qur’an
    • MIMBAR
    • LAZIS SaQu
    • PKM-WM
  • Pendaftaran
    • STIU-WM
    • PKM
    • SMA
    • SMP
    • Mahabbah Boarding School
    • Imtiaz Putri
  • Media
    • Video WM
    • Gallery
  • Artikel
  • [glt language="Arabic" label="" image="yes" text="yes" image_size="18"]
  • [glt language="English" label="" image="yes" text="yes" image_size="18"]

Membanderol Harga Diri; Kuliah Umum Bersama Dr. Isa Al-Masmali hafizhahullah

  • 24 Agustus 2022
  • Wadi Mubarak
  • 0

Sudah menjadi lumrah diketahui bahwa harga diri seseorang berkaitan erat dengan identitasnya.

Harga diri bagi seseorang yang beridentitas bangsawan tentu tidak sama dengan harga diri seseorang yang beridentitas sebagai rakyat jelata, harga diri guru tentu berbeda dengan harga diri seorang murid. Begitulah singkatnya identitas amat mempengaruhi harga diri seseorang.

Dalam kesempatan di sore hari ini, Syaikh Isa tampak mengajak mahasiswa/i STIU WM untuk membanderol harga diri mereka bersama-sama.

Diawali dengan Syaikh yang mengingatkan  para mahasiswa/i tentang do’a yang acap kali dibaca dalam setiap shalat -bahkan bagian wajibnya, yakni Al-Fatihah ayat 6-7:

اِھْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَـقِيْمَ . صِرَاطَ الَّذِيۡنَ اَنۡعَمۡتَ عَلَيۡهِمۡ

“Tunjukilah kami jalan yang lurus. Yakni jalan orang-orang yang Engkau beri nikmat”

Lalu Syaikh bertanya secara terbuka bahwa bukankah semua makhluk diberi nikmat? Lalu jalan seperti siapakah yang kita minta untuk ditunjukkan oleh Allah ﷻ? Apakah ada yang dimaksud oleh Allah ﷻ secara khusus dalam penyebutan ‘orang yang diberi nikmat’ tersebut?.

Dari pertanyaan secara terbuka tersebut, didapatilah jawaban dari para mahasiswa/i STIU yang notabene pembelajar di bidang Tafsir bahwa definisi ‘orang yang diberi nikmat’ tersebut adalah para Nabi, orang-orang yang jujur, para syuhada’ dan orang-orang shalih yang tak lain adalah mereka yang disebutkan dalam QS. An-Nisa’:69.

Maka menurut Syaikh, semua faktor yang mengumpulkan jenis manusia-manusia tersebut dalam kategori ‘orang yang diberi nikmat’ adalah agama mereka. Mereka semua orang yang beragama. Maka identitas seseorang sebagai ‘orang beragama’ sudah cukup untuk membedakan harga diri mereka dari orang-orang yang tidak beragama.

Baca Juga:
–
 Syaikh Prof. Dr. Thoriq Bin Abdullah Hajjar Kunjungi STIU-WM
– Tutup Daurah Huffazhul Wahyain; 3 (Tiga) Mahasiswa STIU-WM Dapatkan Umroh Gratis

BACA  Undangan Terbuka Sidang Disertasi; Live Dari King Abdulaziz University, Saudi Arabia

Terlebih Syaikh menegaskan bahwa lafadz ‘agama’ di ayat lain merujuk secara tepat terhadap agama Islam sebagai nikmat yang sempurna, sebagaimana termaktub dalam QS. Al-Ma’idah:3 :

اَلْيَوْمَ اَكْمَلْتُ لَكُمْ دِيْنَكُمْ وَاَتْمَمْتُ عَلَيْكُمْ نِعْمَتِيْ وَرَضِيْتُ لَكُمُ الْاِسْلَامَ دِيْنًاۗ

“Pada hari ini telah Aku sempurnakan agamamu untukmu, dan telah Aku sempurnakan nikmat-Ku bagimu, dan telah Aku ridai Islam sebagai agamamu”

Maka beragama Islam adalah identitas pertama yang ditengarai Syaikh untuk dimiliki harga dirinya oleh para mahasiswa.

Identitas kedua yang diingatkan oleh Syaikh agar disadari oleh setiap mahasiswa/i adalah identitas mereka sebagai penunt ilmu.

Penuntut ilmu dalam agama Islam memiliki derajat yang amat agung! Bahkan karunia yang tidak bisa dibandingkan dengan apapun. Dikarenakan rutinitas mereka yang disibukkan oleh pencapaian perkara-perkara akhirat disaat umumnya manusia disibukkan oleh pencapaian perkara-perkara dunia yang bersifat sementara dan akan segera hilang.

Baca Juga:
–
Nasihat Dr. Isa Al-Masmali Di Hadapan Mahasiswa STIU-WM
– Mukernas III TAUD SaQu 2022 
– Perdana Dan Istimewa: Wadi Mubarak Mewisuda 363 Penghafal Al-Qur’an

Dari sini maka terlihat bahwa harga diri seseorang yang mengejar ‘sesuatu yang awet’ pasti berbeda dengan harga diri orang-orang yang disibukkan oleh hal-hal yang ‘cepat rusak’.

Identitas ketiga pun terus dirunut oleh Syaikh Isa hafizhahullah dengan menyinggung konsentrasi para mahasiswa/i STIU-WM di bidang Al-Qur’an – sebagaimana diketahui bahwa tahfidz Al-Qur’an merupakan basis dan fokus utama pembelajaran kampus STIU-WM.

Syaikh mengajak para mahasiswa untuk mengingat-ingat siapa diri mereka melalui dialog interaktif.

Beliau memulai dengan pertanyaan: “Siapakah umat yang terbaik?”

“Umat nabi Muhammad ﷺ  ”, jawab para mahasiswa sepakat.

“Apa yang membuat kalian mengklaim hal tersebut?” Tanya beliau kembali.

BACA  Menjaga Kemurnian Bacaan Sesuai Sunnah Rasulullah, 14 Mahasiswa STIU Wadi Mubarak Dianugerahi Sanad Al-Qur'an

“كُنْتُمْ خَيْرَ اُمَّةٍ اُخْرِجَتْ لِلنَّاسِ” para  mahasiswa menjawab dengan membacakan awal ayat QS. Ali Imron:110.

“Tepat! Lalu ketahuilah bahwa  خَيْرُكُمْ مَنْ تَعَلَّمَ اْلقُرْآنَ وَعَلَّمَهُ. Sebaik-baik manusia dari kalian adalah yang belajar Al-Qur’an dan mengajarkannya”

Dengan menyadarkan para mahasiswa pada 3 (tiga) identitas tersebut; (1) beragama Islam, (2) penuntut ilmu dan (3) disibukkan dengan pembelajaran Al-Qur’an, Syaikh Isa berharap identitas-identitas tersebut dapat menjadi pelecut semangat belajar.

Bahkan Syaikh tampak menegaskan bahwa tidak pantas bagi pemilik identitas seagung ini untuk bermalas-malasan. Harga diri para mahasiswa harus tinggi dan tidak mudah lemah karena nikmat yang didapat sebagai pemilik identitas teragung.

Syaikh juga sempat mengatakan bahwa identitas ini tidak banyak disadari oleh mahasiswa/i, “Diantara kita ada yang kemari hanya karena perintah orangtua, dia melakukan hal-hal yang agung dengan sekenanya. Karena sungguh! Dia tidak sadar siapa dirinya! Nikmat apa yang dimilikinya! Betapa berharga ilmu yang dipelajarinya!”.

Syaikh memperkuat pembahasan ini dengan memotivasi para mahasiswa/i untuk terus mengingat identitas ini dengan mengatakan bahwa: “Jika kamu merasa lelah, letih. Ketahuilah bahwa kalian itu ada di jalannya para nabi. Para nabi tidak mewariskan harta tapi ilmu. Dan ketahuilah di sekitar kalian para manusia sedang sibuk bahkan tidak lelah terhadap hal-hal yang mubah – makan, minum, bersosialisasi bahkan hal-hal yang haram”.

*Tulisan dirangkum dari Kuliah Umum Syaikh Dr. Isa bin Muhammad bin Isa Al Masmali, Dekan Fakultas Ushuluddin Universitas Ummul Qura Makkah Mukarramah saat kunjungan ke Sekolah Tinggi Ilmu Ushuluddin Wadi Mubarak (STIU-WM) Bogor Jawa Barat pada Senin, 22 Agustus 2022
Dirangkum oleh: Miladatul Amanah dan Inganatu Rahmawati (Mahasiswi semester 6 STIU-WM)
Editor: Tanti Ummu Fahdlan

Bagikan ini:

  • Klik untuk berbagi di WhatsApp(Membuka di jendela yang baru) WhatsApp
  • Klik untuk berbagi di X(Membuka di jendela yang baru) X
  • Klik untuk membagikan di Facebook(Membuka di jendela yang baru) Facebook
  • Klik untuk berbagi di Linkedln(Membuka di jendela yang baru) LinkedIn
  • Klik untuk berbagi di Telegram(Membuka di jendela yang baru) Telegram
  • Klik untuk mencetak(Membuka di jendela yang baru) Cetak
  • Klik untuk mengirimkan email tautan ke teman(Membuka di jendela yang baru) Surat elektronik
BACA  Berbakti Kepada Orang Tua
  • Previous Mendidik Anak dengan Tulus
  • Next Sekapur Sirih

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Recent Posts

Seminar Nasional STIU Wadi Mubarak: Mengajar Bukan Sekadar Mendidik, Tapi Menyelamatkan Jiwa
  • 11 Mei 2025
Daurah Menghafal Shohih Bukhari & Muslim 2025
  • 1 Mei 2025
Program Semarak Menghidupkan Al-Qur’an 2025 Disambut Antusiasme Masyarakat
  • 7 Maret 2025
Terharu! Ketua Umum PP Muhammadiyah Takjub dengan Hafalan Al-Qur’an Anak-Anak di Wadi Mubarak
  • 19 Februari 2025
Islamic Center Wadi Mubarak Jalin Kerja Sama dengan Yayasan Khairukum Jeddah untuk Tingkatkan Pendidikan Al-Qur’an
  • 25 November 2024
Peletakan Batu Pertama Islamic Center Wadi Mubarak Di Banjarbaru, Kalsel
  • 3 November 2024
Informasi Pendaftaran Islamic Center Wadi Mubarak 2025-2026
  • 2 September 2024
Kolaborasi Strategis Mahabbah Wadi Mubarak dan FK UHAMKA: Membangun Generasi Dokter Muda Berwawasan Islami
  • 18 Agustus 2024
Wisuda PG TAUD Angkatan 22, Lahirkan Guru Al-Qur’an Berstandar Internasional
  • 17 Agustus 2024
Wisata Qur’an Spesial Lansia dan Masa Keemasan
  • 5 Agustus 2024

Kategori

  • Artikel (72)
  • Dunia Islam (6)
  • Graha Qur'an (1)
  • Iklan (1)
  • Lembaga WM (66)
Wadi Mubarak

Subscribe to Newsletter

Wadi Mubarak

Alamat

  • Jl. Raya Puncak, Kp. Goleah RT. 01 RW. 01 Desa Kuta Kec. Megamendung Kab. Bogor - Jawa Barat, Indonesia 16750
  • +62 858 8357 6234
  • +62 858 8357 6234
  • 24 Jam

Recent Posts

Seminar Nasional STIU Wadi Mubarak: Mengajar Bukan Sekadar Mendidik, Tapi Menyelamatkan Jiwa
  • 11 Mei 2025
Daurah Menghafal Shohih Bukhari & Muslim 2025
  • 1 Mei 2025

©copyright ICWM. Website By baniakoy.com

  • Event
  • Artikel
  • Kontak
 

Memuat Komentar...