Kita sering mendengar kalimat “pemuda adalah harapan agama, pemuda adalah harapan bangsa, dan pemuda adalah harapan masyarakat di masa depan.” Dan tak pernah kita dengar kalimat-kalimat heroik penuh harapan itu dinisbahkan kepada orang yang sudah tua.
Pemuda merupakan bentuk miniatur dari pada kehidupan bangsa. Akan bagaimana kehidupan suatu bangsa di 10 atau 20 tahun kedepan tergantung dari keadaan pemudanya sekarang ini. Bahkan dari segi agama pun, akan bagaimana warna keberagamaan Islam di Indonesia ini 10 atau 20 tahun ke depan, jawabannya terletak pada pemuda sekarang.
Baca Juga: Nongkrong Di Pinggir Jalan? Ingat 4 (Empat) Hal Ini
Ali bin Abi thalib radhiallahu ‘anhu pernah berpesan kepada para segenap para pemuda:
‘’Wahai pemuda ketahuilah oleh kamu sekalian, sesungguhnya hidup seorang pemuda itu ‘Demi Allah’ harus diisi dengan Ilmu dan Taqwa. Jika dua perkara ini tidak ada dalam diri pemuda, ilmu tidak ada atau taqwa tidak ada, maka tidak ada artinya dari pada kehidupannya.
Ketika seorang pemuda mencari ilmu di masa mudanya dengan sungguh-sungguh, maka dia akan mendapatkan keberuntungan di hari tua. Sebaliknya jika seorang pemuda tidak memanfaatkan masa mudanya dengan menuntut ilmu apalagi ilmu Agama, maka di hari tua dia akan terlunta-lunta dan di akhirat tinggal penyesalan.
Masa muda merupakan masa yang kuat, terkumpul padanya kekuatan fisik baik ketampanan atau kecantikan serta kekuatan pikiran untuk berpikir maupun menghafal. Kalau semua itu tidak dibarengi dengan ketaqwaan, maka para pemuda bisa terjerumus kepada perbuatan yang di haramkan oleh Allah Ta’ala.
Allah subhanahu wa ta’ala telah menjamin perlindungan pada hari dimana ketika tidak ada perlindungan kecuali perlindungannya. Salah satunya yaitu pemuda yang tumbuh dalam Ibadah kepada Allah.
Baca Juga: 5 Alasan Penting Pendidikan Al-Qur’an Sejak Usia Dini
Di zaman sekarang kemaksiatan dan kemunkaran kebanyakan diisi oleh generasi muda atau deretan usia muda. Banyaknya kasus minuman keras, narkoba, perbuatan asusila hingga kecanduan pornografi, jika kita lihat dari data atau realita maka mereka yang terjerumus pada hal-hal negatif tersebut paling banyak pada usia muda. Sungguh merupakan ironi bagi bangsa ini.
Namun jika pemuda-pemuda dididik dengan benar yaitu dididik dengan ajaran Agama dan Budaya yang tidak bertentangan dengan Syari’at. Maka pemuda akan memiliki pegangan yang kuat dalam berkehidupan. Ini merupakan amanah dan tugas, khususnya orang tua dan umumnya masyarakat agar mengarahkan para pemuda ke jalan yang benar.
Maka dari itu, tugas seorang pemuda adalah memanfaatkan waktu dengan ilmu dan taqwa. Isilah waktu muda dengan baik. Sebagaimana pepatah mengatakan’’ Waktu itu bagaikan pedang. Kalau anda tidak potong waktu itu, andalah yang akan dipotong dengan waktu.”
Artinya mumpung kita masih muda, mari kita manfaatkan waktu untuk menghafal Al-Qur’an, menghafal Hadist, belajar Fiqih dan Aqidah kepada para Ulama-Ulama kita.
Penulis: Hafizh Nz
Editor: Al.Choer
Afwan, mohon di koreksi itu penulisnya adalah Hafizh Nz. Jazakallah khaer
jazakumullah khairon atas koreksinya