Kedatangan mahasiswa baru Sekolah Tinggi Ilmu Ushuluddin Wadi Mubarak yang dijadwalkan pada pagi hari Ahad (05/06) berlangsung tertib tanpa kendala. Tidak sedikit wali santri tiba di Islamic Center Wadi Mubarak sehari sebelumnya.
Sesuai agenda, Pertemuan orangtua mahasiswa baru diadakan pada siang hari pukul 13.00 s.d 15.00 wib. Pertemuan ini diadakan untuk mengenalkan Islamic Center Wadi Mubarak secara umum serta sistem pembelajaran di STIU Wadi Mubarak.
Bertempat di Masjid Jami’ Wadi Mubarak dan di hadiri oleh seluruh mahasiswa baru serta orangtua/wali, kegiatan Silaturahim dan Temu Wali Mahasiswa/i ini berlangsung secara khidmat.
Pertemuan orangtua santri dengan civitas STIU Wadi Mubarak merupakan rangkaian dari agenda masa orientasi mahasiswa baru STIU Wadi Mubarak angkatan ke-6 yang bertujuan agar orang tua dapat berkenalan secara langsung dengan dekan, wakil dekan, senat, dosen, dan seluruh jajaran civitas akademik lainnya.
Simak Kegiatan Di : Silaturahmi dan Pertemuan Wali Mahasiswa Baru STIU Wadi Mubarak Bogor Tahun Ajaran 2022/2023
Pada sesi sambutan, Ustadz Mahfud Siddiq, M.Ag selaku mudir STIU Wadi Mubarak mengenalkan secara umum sistem pembelajaran dan kehidupan di Kampus STIU-WM. Ketua Yayasan Islamic Center Wadi Mubarak, Ustadz Shahib Saifi, M.Ag dalam sambutannya sangat mengapresiasi dengan penuh suka cita dengan bergabungnya para mahasiswa baru beserta orangtuanya menjadi keluarga besar Wadi Mubarak.
Ikut memberikan sambutan secara daring dari Tanah Suci Makkah, Pimpinan Islamic Center Wadi Mubarak Ustadz Dr. Didik Hariyanto, Lc., M.P.I. Dalam sambutannya tersebut, beliau menekankan akan pentingnya jujur dalam memulai niat belajar, beliau menyampaikan “Jika hanya ingin menghafal Qur’an, ingin jadi juara lomba hafalan Qur’an, ingin mendapatkan ketenaran, Di sini (WM) bukan tempatnya!,” lanjutnya.
“Di sini adalah tempat para pejuang Islam. Orang-orang yang ingin belajar Qur’an, dan juga mengajarkannya. Orang-orang yang hendak belajar tentang agama, dan mendakwahkannya. Orang-orang yang ikhlas berjuang di jalan Allah.”
“Mereka tidak silau dengan dunia. Mereka tidak terpengaruh dengan gaji berapapun. Karena yang mereka butuhkan adalah keberkahan, ridho dari Allah. Kehidupan dunia dinikmati secukupnya. Karena kenikmatan teragung adalah di syurga-Nya kelak.” (Al.Choer)