Ramadhan 1444 H menjadi bulan yang spesial bagi Ustadz Ferri Eka Rahayu hafizhahullah ta’ala, pemegang sanad Al-Qur’an Riwayat Hafs ‘An ‘Ashim dan mahasiswa semester akhir Sekolah Tinggi Ilmu Ushuluddin (STIU) Wadi Mubarak yang sedang mengemban amanat menjadi imam tarawih di salah satu masjid di kota terbesar di Selandia Baru, yaitu Auckland.
Dilansir wikipedia.com, warga negara paling selatan dalam peta bumi ini mayoritas tidak beragama, 48% merupakan atheis. Sedang warga muslim yang terdata pada tahun 2018 mencakup 1,3% dari populasi 4.699.755 pada tahun yang sama.
Baca Juga:
– Kerjasama Dengan STIUWM Walikota Padang Buka Pelatihan Guru Al-Qur’an
– Ketua Yayasan ICWM Dapatkan Sanad Al-Qur’an Di Madinah
Udara sejuk meliputi seluruh daerah kota Auckland, dengan suhu rata-rata 20° di sepanjang Desember-Maret dan berpuasa lebih singkat di banding Indonesia menjadikan satu berkah lainnya untuk berdiam di negara tersebut selama ramadhan tahun ini.
Kedatangan Ustadz Ferri, begitu biasa dipanggil merupakan undangan dari keluarga ustadz Dwi Wahyullah Arfah seorang WNI yang sudah tinggal di Selandia Baru selama 25 tahun lebih dan menjadi Ketua Takmir Masjid Utsman Bin ‘Affan Auckland.
Beliau adalah walisantri dari Lukman Hakeem Arfah, santri Imtiaz Cibubur (Cabang Wadi Mubarak) yang pernah menjuarai Hafiz Indonesia RCTI 2022 beserta kedua adiknya yang sedang mengenyam pendidikan di TAUD dan MIT SaQu Pondok Kopi Jakarta Timur.
Inisiatif untuk mengundang imam tarawih dari Wadi Mubarak timbul sudah lama dan baru terrealisasi setelah Ustadz Dwi dengan putranya Lukman Hakeem mengikuti salah satu program andalan di Wadi Mubarak yaitu Wisata Qur’an (WQ) selama 2 bulan penuh, Januari-Februari 2023 yang lalu.
Interaksi selama kegiatan itulah yang membuat tekad beliau semakin kuat untuk mengundang imam tarawih dari Islamic Center Wadi Mubarak sekaligus mengisi kajian dan tahsin bagi jama’ah masjid Utsman Bin ‘Affan Auckland.
Baca Juga:
– Pendaftaran Daurah Menghafal Shohih Bukhari Muslim
– 12 Mahasiswa STIU-WM Dianugerahi Sanad Qira’ah
– Tutup Daurah Huffazhul Wahyain; 3 (Tiga) Mahasiswa STIU-WM Dapatkan Umroh Gratis
Masjid yang berdiri pada tahun 2015 ini diprakarsai oleh komunitas muslim Indonesia yang bergabung dalam sebuah organisasi Indonesian Islamic Centre (IIC) setelah berhasil membeli sebuah gedung untuk kemudian dijadikan pusat kegiatannya.
Semoga dakwah Islam di negeri paling selatan tersebut semakin berkembang dengan pesat seiring waktu sehingga kalimah Tauhid dapat menyebar dan memenuhi bumi Allah Ta’ala ini.//Al.Choer