• Beranda
  • Lembaga
    • STIU WM
    • YASAQU
      • TAUD SaQu
      • PG TAUD SaQu
      • MIT SaQu
      • Graha Qur’an
      • Wisata Qur’an
    • MIMBAR
    • LAZIS SaQu
    • PKM-WM
  • Pendaftaran
    • STIU-WM
    • PKM
    • SMA
    • SMP
    • Mahabbah Boarding School
    • Imtiaz Putri
  • Media
    • Video WM
    • Gallery
  • Artikel
  • [glt language="Arabic" label="" image="yes" text="yes" image_size="18"]
  • [glt language="English" label="" image="yes" text="yes" image_size="18"]
Wadi Mubarak
    • Beranda
    • Lembaga
      • STIU WM
      • YASAQU
        • TAUD SaQu
        • PG TAUD SaQu
        • MIT SaQu
        • Graha Qur’an
        • Wisata Qur’an
      • MIMBAR
      • LAZIS SaQu
      • PKM-WM
    • Pendaftaran
      • STIU-WM
      • PKM
      • SMA
      • SMP
      • Mahabbah Boarding School
      • Imtiaz Putri
    • Media
      • Video WM
      • Gallery
    • Artikel
    • [glt language="Arabic" label="" image="yes" text="yes" image_size="18"]
    • [glt language="English" label="" image="yes" text="yes" image_size="18"]
  • 0858-8357-6234
Wadi Mubarak
Wadi Mubarak
  • Beranda
  • Lembaga
    • STIU WM
    • YASAQU
      • TAUD SaQu
      • PG TAUD SaQu
      • MIT SaQu
      • Graha Qur’an
      • Wisata Qur’an
    • MIMBAR
    • LAZIS SaQu
    • PKM-WM
  • Pendaftaran
    • STIU-WM
    • PKM
    • SMA
    • SMP
    • Mahabbah Boarding School
    • Imtiaz Putri
  • Media
    • Video WM
    • Gallery
  • Artikel
  • [glt language="Arabic" label="" image="yes" text="yes" image_size="18"]
  • [glt language="English" label="" image="yes" text="yes" image_size="18"]

KEUTAMAAN MEMBACA AL-QUR’AN (Bag. IV)

  • 11 Januari 2021
  • Didik Hariyanto
  • 2

9. Bacaan Alquran Mampu Memberikan Ketenangan

Manusia tidak pernah lepas dari berbagai ujian hidup, persoalan dan permasalahan. Pada saat futur, manusia sering kali merasakan beban hidup yang terlampau berat sehingga menimbulkan kekhawatiran, kecemasan, ketakutan dan ketidaktenangan. Bahkan banyak juga yang terjerumus kedalam kemaksiatan, karena salah tindakan dalam mencari solusi. Sebagian ada yang menggunakan obat-obatan terlarang untuk menghilangkan berbagai tekanan. Ada juga yang memilih ke club-club musik untuk mencari hiburan.

Kenapakah tidak kita sadari. Bahwa Allah sebenarnya telah menurunkan sumber ketenangan untuk berbagai masalah. Allah telah memberikan juga obat dari segala macam penyakit. Juga sumber ketentraman dari berbagai kecemasan dan ketakutan. Ialah Alquran, Kalamullah, yang memberikan ketenangan jiwa bagi hambaNya yang membacanya, mentadaburinya dan mengamalkannya.

Oleh karena itu, ketenangan dan kedamaian jiwa sangat diperlukan dalam kehidupan, apalagi kehidupan sekarang yang terasa kian berat. Dengan jiwa yang tenang kehidupan ini dapat dijalani secara teratur dan benar sebagaimana yang dikehendaki Allah dan Rasul-Nya.

Untuk bisa menggapai ketenangan jiwa, secara tersurat, Al-Qur’an menyebutkan beberapa kiat praktis, yaitu: Dzikrullah; yakin akan pertolongan Allah; memperhatikan bukti kekuasaan Allah; bersyukur; dan membaca Al-Quran.

Sebagaimana termaktub dalam Alquran Surat Ar-Ra’d Ayat 28, Allah ﷻ berfirman:

 ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ وَتَطْمَئِنُّ قُلُوبُهُم بِذِكْرِ ٱللَّهِ ۗ أَلَا بِذِكْرِ ٱللَّهِ تَطْمَئِنُّ ٱلْقُلُوبُ

 “(Yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram”.

Tafsir Almuyasar menjelaskan, Orang-orang yang beriman adalah mereka yang diberi petunjuk oleh Allah dan yang bertaubat kepada-Nya. Hati mereka  menjadi tenang dan tentram dengan berzikir kepada Allah dengan lisan mereka, seperti membaca Alquran, bertasbih, bertahmid, bertakbir, bertahlil, atau dengan mendengarkan zikir tersebut dari orang lain. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah, mentahuhidkanNya, membuat hati menjadi tenteram.  Meskipun mentafakkuri makhluk-makhluk Allah, ciptaan-ciptaan, dan mukjizat-mukjizat-Nya secara umum juga bisa menjadikan hati tentram, namun hasilnya tidak seperti ketentraman dengan berzikir kepada Allah.

BACA  Syaikh Prof. Dr. Thoriq Bin Abdullah Hajjar Kunjungi STIU-WM

10. Membaca Alquran Mendatangkan Rahmat dan Kasih Sayang Allah

Rahmat terdiri dari tiga huruf râ’, hâ’, dan mîm. Secara bahasa, setiap kata di dalam bahasa Arab,  yang berakar dari tiga huruf râ’, hâ’, dan mîm memiliki arti dasar ‘kelembutan, kehalusan dan kasih sayang’.[1]

Pada dasarnya rahmat (kasih sayang) itu berasal dari Tuhan Maha Pengasih Penyayang (al-Rahmân al-Rahim). Allahﷻ adalah sumber rahmat (kasih sayang) yang tersebar di alam semesta ini. Allah ﷻ mewajibkan bagi diri-Nya sendiri memiliki sifat rahmat (kasih sayang).  Hal tersebut tertuang dalam  QS al-Anʻam [6]: 12. Yang artinya : “Katakanlah: ‘Kepunyaan siapakah apa yang ada di langit dan di bum’. Katakanlah: ‘Kepunyaan Allah’. Dia telah menetapkan atas Diri-Nya kasih sayang. Dia sungguh akan menghimpun kamu pada hari kiamat yang tidak ada keraguan padanya. Orang-orang yang meragukan dirinya mereka itu tidak beriman.”

Betapa Maha Kasih Sayangnya Allah, sehingga dalam sebuah hadits juga dijelaskan bahwa Allah menciptakan 100 rahmat dan hanya 1 yang disebar bagi seluruh makhlukNya. satu rahmat itu disebar di muka bumi sehingga cukup bagi seorang ibu menyayangi anaknya dan semua makhluk baik manusia, burung, semua jenis hewan dan jin dapat mengasihi satu sama lain. Lalu 99 rahmat sengaja ditahan oleh Allah swt untuk memberi rahmat bagi seluruh hamba-Nya pada hari kiamat.       

Rasulullah ﷺ bersabda:

إن لله مائة رحمة أنزل منها رحمة واحدة بين الجن والإنس والبهائم والهوام، فيها يتعاطفون، وبها يتراحمون، وبها تعطف الوحش على ولدها، وأخر الله تسعا وتسعين رحمة يرحم بها عباده يوم القيامة

“Sesungguhnya Allah memiliki 100 rahmat. Salah satu di antaranya diturunkannya kepada kaum jin, manusia, hewan, dan tetumbuhan. Dengan rahmat itulah mereka saling berbelas kasih dan menyayangi. Dengannya pula binatang liar mengasihi anaknya. Dan Allah mengakhirkan 99 rahmat untuk Dia curahkan kepada hamba-hamba-Nya pada hari kiamat.” (Muttafaq ‘alaih)[2]

BACA  KEUTAMAAN MEMBACA AL-QUR’AN (Bag. VI)

Salah satu cara untuk mendatangkan rahmat dari Allah tersebut adalah dengan membaca kitabullah. Allah ﷻ berfirman:

وَهَٰذَا كِتَٰبٌ أَنزَلْنَٰهُ مُبَارَكٌ فَٱتَّبِعُوهُ وَٱتَّقُوا۟ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُونَ

“Dan Al-Quran itu adalah kitab yang Kami turunkan yang diberkati, maka ikutilah dia dan bertakwalah agar kamu diberi rahmat.” (QS. Al-An’am : 155)

Tafsir Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah menjelaskan bahwa Alquran memiliki banyak keberkahan, karena ia mengandung berbagai manfaat keduniaan dan keagamaan. Maka bertakwalah yaitu  jauhkanlah diri kalian dari menyelisihinya dan mendustakan isinya. Dimana kalian menerimanya dan tidak menyelisihinya semoga kalian mendapatkan rahmat Allah.[3]

Maka salah satu cara untuk mendapatkan rammat Allah adalah dengan menjadikan Alquran sebagai pedoman hidup yaitu melalui tahapan membacanya, mentadaburinya, menghafalkan dan mengamalkannya.

11. Malaikat pun Turut Mendoakan Sang Pembaca Alquran

Salah satu ibadah yang utama adalah membaca Alquran. Dalam bab sebelumnya, sudah dijelaskan bahwa malaikatpun menjelma menjadi awan yang berhimpun dan membentuk seperti cahaya lampu-lampu dikarenakan mendengarkan bacaan Alquran dari Sahabat  Usaid bin Khudhair.

Hal tersebut merupakan bagian dari keagungan bacaan Alquran, sehingga malaikatpun senang mendengarkan bacaan Alquran dan tentunya turut berdoa bagi sang pembaca Alquran. Rasulullah ﷺbersabda, “Orang yang lancar membaca Al Quran akan bersama malaikat utusan yang mulai lagi berbakti, sedangkan orang yang membaca Alquran dengan tersendat-sendat lagi berat, maka ia akan mendapat dua pahala.” (HR Muslim)

Bacaan Alquran di dalam rumah juga mendatangkan keberkahan dikarenakan banyak malaikat yang turut berdoa dan menjaga rumah tersebut. Sebagaimana dalam sebuah hadits:

Dari Abu Hurairah RA, Rasulullah ﷺ  bersabda,

 إِنَّ الْبَيْتَ لَيَتَّسِعُ عَلَى أَهْلِهِ وَتَحْضُرُهُ الْمَلَائِكَةُ وَتَهْجُرُهُ الشَّيَاطِينُ ، وَيَكْثُرُ خَيْرُهُ أَنْ يُقْرَأَ فِيهِ الْقُرْآنُ ، وَإِنَّ الْبَيْتَ لَيَضِيقُ عَلَى أَهْلِهِ وَتَهْجُرُهُ الْمَلَائِكَةُ ، وَتَحْضُرُهُ الشَّيَاطِينُ ، وَيَقِلُّ خَيْرُهُ أَنْ لَا يُقْرَأَ فِيهِ الْقُرْآنُ   

BACA  Ibu Pembentuk Kepribadian Anak

“Sesungguhnya rumah yang dibacakan Alquran didalamnya akan menjadi luas bagi pemiliknya, malaikat mendatanginya, setan menjauhinya dan banyak kebaikannya, dan rumah akan menjadi sempit bagi pemiliknya, malaikat menjadi terhalang, setan hadir dan sedikit kebaikannya jika tidak dibacakan Alquran di dalam rumah tersebut.” (HR. Ad Darimi: 3262)

Hadits tersebut menjadi salah satu dalil, bahwa malaikat akan turut mendatangi sang pembaca Alquran, turut mendoakannya sehingga mendatangkan banyak kebaikan dan keberkahan bagi pembaca Alquran.

(Bersambung Bag. V)

Penulis adalah Pimpinan Islamic Center Wadi Mubarak, gelar Doktor Quranic Parenting disematkan setelah mempertahankan disertasi berjudul “Konsep Parenting (Al-Tarbiyah Al-Wâlidiyyah) dalam Al-Qur’an (Studi Analisis Sejarah Nabi Ya’qub A.S.)” di Universitas Ibnu Khaldun Bogor, tahun 2017.

*Penulis skrip dan editor Tanti Ummu Fahdlan


[1] Ibnu Faris dalam Maqâyîs al-Lughah

[2] (Muttafaq ‘alaih; dalam Shahih Bukhari no. 6104 dan Shahih Muslim no. 2725; lafal hadits ini dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu)

[3] Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta’dzhim al-Qur’an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur’an Universitas Islam Madinah 155

Bagikan ini:

  • Klik untuk berbagi di WhatsApp(Membuka di jendela yang baru) WhatsApp
  • Klik untuk berbagi di X(Membuka di jendela yang baru) X
  • Klik untuk membagikan di Facebook(Membuka di jendela yang baru) Facebook
  • Klik untuk berbagi di Linkedln(Membuka di jendela yang baru) LinkedIn
  • Klik untuk berbagi di Telegram(Membuka di jendela yang baru) Telegram
  • Klik untuk mencetak(Membuka di jendela yang baru) Cetak
  • Klik untuk mengirimkan email tautan ke teman(Membuka di jendela yang baru) Surat elektronik
  • Previous KEUTAMAAN MEMBACA AL-QUR’AN (Bag. V)
  • Next BUKA PUASA SUNNAH SENIN DAN KAMIS

2 comments on “KEUTAMAAN MEMBACA AL-QUR’AN (Bag. IV)”

  1. Maqsud Amroh berkata:
    19 Oktober 2024 pukul 14:15

    Syukron jazakallahu khair katsiron

    Balas
  2. Maqsud Amroh berkata:
    19 Oktober 2024 pukul 14:17

    Syukron jazakallahu khairon

    Balas

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Wadi Mubarak

Subscribe to Newsletter

Wadi Mubarak

Alamat

  • Jl. Raya Puncak, Kp. Goleah RT. 01 RW. 01 Desa Kuta Kec. Megamendung Kab. Bogor - Jawa Barat, Indonesia 16750
  • +62 858 8357 6234
  • +62 858 8357 6234
  • 24 Jam

Recent Posts

Seminar Nasional STIU Wadi Mubarak: Mengajar Bukan Sekadar Mendidik, Tapi Menyelamatkan Jiwa
  • 11 Mei 2025
Daurah Menghafal Shohih Bukhari & Muslim 2025
  • 1 Mei 2025

©copyright ICWM. Website By baniakoy.com

  • Event
  • Artikel
  • Kontak