2. BACAAN ALQURAN MEMBERIKAN KETENANGAN JIWA
Sungguh sangatlah beruntung seorang mukmin yang bisa menikmati bacaan Al-Quran baik ketika dibaca sendiri maupun saat mendengarkan bacaan orang lain. Kenikmatan yang menimbulkan ketenangan jiwa bahkan mengalahkan nikmatnya rekreasi di tempat wisata.
Nabi ﷺ pernah meminta sahabat Abdullah bin Mas’ud untuk membaca Alquran hingga kemudian beliau benar-benar menikmati dan merasakan ketenangan yang diikuti linangan air mata dan tanda rasa tunduk pada Allah
Dari Abdullah bin Mas’ud RA,
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اقْرَأْ عَلَيَّ قَالَ قُلْتُ أَقْرَأُ عَلَيْكَ وَعَلَيْكَ أُنْزِلَ قَالَ إِنِّي أَشْتَهِي أَنْ أَسْمَعَهُ مِنْ غَيْرِي قَالَ فَقَرَأْتُ النِّسَاءَ حَتَّى إِذَا بَلَغْتُ { فَكَيْفَ إِذَا جِئْنَا مِنْ كُلِّ أُمَّةٍ بِشَهِيدٍ وَجِئْنَا بِكَ عَلَى هَؤُلَاءِ شَهِيدًا } قَالَ لِي كُفَّ أَوْ أَمْسِكْ فَرَأَيْتُ عَيْنَيْهِ تَذْرِفَانِ
Rasulullah ﷺ bersabda: “Bacakanlah Al Qur`an kepadaku.” Aku pun berkata, “Aku membacakannya untuk Anda, padahal kepada Andalah ia diturunkan?” beliau bersabda: “Sesungguhnya aku suka mendengarnya dari orang lain.” Akhirnya aku pun membacakan surat An-Nisa` dan ketika sampai pada ayat: “Dan bagaimanakah sekiranya Kami mendatangkan manusia dari seluruh umat dengan seorang saksi, lalu kami mendatangkanmu sebagai saksi atas mereka.” Maka beliau pun bersabda padaku: “Cukuplah.” Lalu aku pun melihat kedua mata beliau meneteskan air. (Hadits Bukhari: 4667)
Demikianlah energi Alquran yang begitu yang kuat. Sebuah kekuatan yang bisa memupus segala jenis keraguan, kemalasan, dan rasa takut, sehingga menimbulkan ketenangan jiwa yang luar biasa.
Tafsir Ibnu Katsir menyatakan bahwa mereka yang menyungkur sambil menangis adalah orang-orang yang merendahkan diri di hadapan Allah ﷻ dengan keimanan yang paripurna.
Allah ﷻ berfirman:
أُو۟لَٰٓئِكَ ٱلَّذِينَ أَنْعَمَ ٱللَّهُ عَلَيْهِم مِّنَ ٱلنَّبِيِّۦنَ مِن ذُرِّيَّةِ ءَادَمَ وَمِمَّنْ حَمَلْنَا مَعَ نُوحٍ وَمِن ذُرِّيَّةِ إِبْرَٰهِيمَ وَإِسْرَٰٓءِيلَ وَمِمَّنْ هَدَيْنَا وَٱجْتَبَيْنَآ ۚ إِذَا تُتْلَىٰ عَلَيْهِمْ ءَايَٰتُ ٱلرَّحْمَٰنِ خَرُّوا۟ سُجَّدًا وَبُكِيًّا
Mereka itu adalah orang-orang yang telah diberi nikmat oleh Allah, yaitu para nabi dari keturunan Adam, dan dari orang-orang yang Kami angkat bersama Nuh, dan dari keturunan Ibrahim dan Israil, dan dari orang-orang yang telah Kami beri petunjuk dan telah Kami pilih. Apabila dibacakan ayat-ayat Allah Yang Maha Pemurah kepada mereka, maka mereka menyungkur dengan bersujud dan menangis. (QS. Maryam Ayat 58)
Tafsir al-Maraghi, menjelaskan, mereka yang menyungkurkan dagu sambil menangis tak lain karena ekspresi takut kepada Allah ketika mendengar bacaan Alquran.
Didalam ayat lain, Allah ﷻ berfirman:
اللَّهُ نَزَّلَ أَحْسَنَ الْحَدِيثِ كِتَابًا مُّتَشَابِهًا مَّثَانِيَ تَقْشَعِرُّ مِنْهُ جُلُودُ الَّذِينَ يَخْشَوْنَ رَبَّهُمْ ثُمَّ تَلِينُ جُلُودُهُمْ وَقُلُوبُهُمْ إِلَى ذِكْرِ اللَّهِ ذَلِكَ هُدَى اللَّهِ يَهْدِي بِهِ مَنْ يَشَاء وَمَن يُضْلِلْ اللَّهُ فَمَا لَهُ مِنْ هَادٍ )الزمر: 23(
Allah telah menurunkan perkataan yang paling baik (yaitu) Al Quran yang serupa (mutu ayat-ayatnya) lagi berulang-ulang, gemetar karenanya kulit orang-orang yang takut kepada Tuhannya, kemudian menjadi tenang kulit dan hati mereka di waktu mengingat Allah. Itulah petunjuk Allah, dengan kitab itu Dia menunjuki siapa yang dikehendaki-Nya. Dan barangsiapa yang disesatkan Allah, niscaya tak ada baginya seorang pemimpinpun. (Qs.Azzumar: 23)
Tafsir Al Mukhatashar menjelaskan bahwa Alquran mengandung kisah-kisah, hukum-hukum, hujjah-hujjah dan keterangan-keterangan yang diulang-ulang. Dimana meskipun tilawahnya diulang-ulang namun jiwa tidak pernah merasa bosan.
Al Walid Bin Mughirah-Tokoh Kafir Yang Mengakui Kemanisan Alquran
Al Walid bin Mughirah yang juga merupakan ayah dari Khalid bin Walid adalah tokoh Quraisy yang terhormat. Saking terhormatnya, maka banyak dari kaumnya yang suka jika dinisbatkan dengannya yaitu Al Mughiri.
Al Walid termasuk orang terkaya Quraiys. Pada suatu masa, pernah terjadi banjir di kota Mekah sehingga membuat bangunan Ka’bah hampir runtuh. Saat itu, oleh Al Walid dan penduduk Mekah, bangunan Ka’bah dirobohkan untuk dibangun dan diperbaiki ulang. Tiga sisi Ka’bah, biaya pembangunannya ditanggung oleh penduduk Mekah, adapun salah satu sisinya dibangun sendiri dengan harta kekayaan Al Walid. Itu artinya, kekayaan Al Walid mencapai ¼ dari kekayaan masyarakat Mekah.
Di masa jahiliyah, para kaum kafir bergantian setiap malam untuk melihat gerak-gerik Rasulullah, termasuk mendengarkan bacaan Rasulullah yaitu Alquran.
Al-Mustadrak al-Hakim dari Ibnu Abbas RA bahwa Al Walid bin Al Mughirah menemui Rasulullah ﷺ. Kemudian Rasulullah membacakan Alquran kepadanya. Sepertinya Alquran itu melembutkan kekufuran Al Walid. Kabar tersebut sampai ke telinga Abu Jahal. Ia pun datang menemui al-Walid.
Abu Jahal mengatakan, “Wahai Paman, sesungguhnya kaummu ingin mengumpulkan harta untukmu.”
“Untuk apa?” tanya al-Walid.
“Untukmu. Karena Engkau datang menemui Muhammad untuk menentang ajaran sebelumnya (ajaran nenek moyang).” Jawab Abu Jahal.
Al-Walid bin al-Mughirah menanggapi, “Orang-orang Quraisy tahu, kalau aku termasuk yang paling kaya di antara mereka.”
“Ucapkanlah suatu perkataan yang menunjukkan kalau engkau mengingkari Alquran atau engkau membencinya.”, kata Abu Jahal.
Al-Walid mengatakan,
وماذا أقول؟ فوالله! ما فيكم رجل أعلم بالأشعار مني، ولا أعلم برجز ولا بقصيدة مني، ولا بأشعار الجن، والله! ما يشبه الذي يقول شيئا من هذا، ووالله! إن لقوله الذي يقول حلاوة، وإن عليه لطلاوة، وإنه لمثمر أعلاه مغدق أسفله، وإنه ليعلو وما يعلى، وإنه ليحطم ما تحته
“Apa menurutmu yang harus kukatakan pada mereka? Demi Allah! Tidak ada di tengah-tengah kalian orang yang lebih memahami syair Arab daripada aku. Tidak juga pengetahuan tentang rajaz dan qashidah-nya yang mengungguli diriku. Tapi apa yang diucapkan Muhammad itu tidak serupa dengan ini semua. Juga bukan sihir jin. Demi Allah! Apa yang ia ucapkan (Alquran) itu manis. Memiliki thalawatan (kenikmatan, baik, dan ucapan yang diterima jiwa). Bagian atasnya berbuah, sedang bagian bawahnya begitu subur. Perkataannya begitu tinggi dan tidak ada yang mengunggulinya, serta menghantam apa yang ada di bawahnya.”
Abu Jahal bersikukuh agar Al Walid mengatakan sesuatu yang bisa membuat orang-orang Quraisy ridha. Ia berkata, “Kaummu tidak akan ridha kepadamu sampai engkau mengatakan sesuatu yang buruk tentang Alquran itu.”
“Jika demikian, tinggalkanlah aku, biar aku berpikir dulu,” kata Al-Walid.
Setelah berpikir, Al Walid mengatakan, “Alquran ini adalah sihir yang dipelajari. Muhammad mempelajarinya dari orang lain.”
Kemudian Allah menurunkan firman-Nya dalam QS Al Mudatsir ayat 11. Dari ayat 11 dan beberapa ayat seterusnya bercerita tentang Al Walid bin Al Mughirah yang divonis akan mendapatkan azab yang pedih di neraka.
Kisah tersebut, selain dalam Al Mustadrak, juga bisa dijumpai dalam Sunan Kubra Imam Al Baihaqi dan Al Bidayah wa Al Nihayah Imam Ibnu Katsir.
Dari kisah tersebut, merupakan bukti bahwa bacaan Alquran sangat manis dan bahkan menyentuh hati orang kafir. Ketika orang kafir pun tersentuh dengan bacaan Alquran, maka kita sebagai muslim lebih berhak untuk tersentuh dengan bacaan Alquran. Jika kita masih bermalasan dan bosan dengan bacaaan Alquran, maka kita perlu menambah istighfar. Karena bagi muslimin yang hatinya bersih, maka ia tidak akan pernah kenyang dengan bacaan Alquran.
Wanita Amerika Tersentuh Dengan Bacaan Alquran Seorang Khatib
Salah seorang Ulama dari Mesir sedang melakukan perjalanan menggunakan kapal laut menuju Amerika. Di atas kapal laut, Ulama tersebut berkhotbah Jumat. Di dalam khotbahnya, Sang Ulama menyampaikan nasehat kebajikan termasuk juga menyampaikan perkataan para Ulama, menyampaikan Hadits dan Tafsir.
Selepas Sholat Jumat, ada seorang Wanita Amerika yang mendatanginya dan memintanya untuk membacakan ulang bacaan Ulama yang tadi disampaikan pada saat khotbah. Ulama tersebut membacakan hadits, perkataan ulama dan tasfsir, namun Wanita Amerika tersebut mengatakan ‘bukan’. Pada saat Ulama tersebut membacakan Alquran, ternyata Wanita tersebut mengatakan ‘Nah bacaan inilah yang saya maksud, bacaannya sangat indah’.
Subhanallah, inilah keajaiban Alquran yang mampu menyentuh hati orang non muslim.
Wanita China Kagum Dengan Bacaan Alquran di Hotel Sudan
Di Sudan, terdapat sebuah Perusahaan Pertambangan milik China. Suatu ketika, ada seorang wanita China yang melewati sebuah kamar hotel, dimana didalamnya terdapat seorang Syaikh yang sedang murojaah ayat Alquran, dan bacaannya terdengar hingga keluar dari kamar hotel.
Wanita China tersebut menghentikan langkahnya dan menemui sang pembaca Alquran. “Lagu apakah yang kamu baca? Lagunya sangat indah.” Tanya Wanita China
“Ini bukan lagu. Yang saya baca tadi adalah Ayat Alquran” jawab Syaikh tersebut menjelaskan.
Demikianlah energi kedahsyatan Alquran, yang bahkan keindahannya bisa dirasakan oleh non muslim.
(Bersambung Bag. III)
Penulis skrip: Ahmad Fahmi dan UKM Mushaf ICWM
Editor: Tanti Ummu Fahdlan