Bogor, Wadimubarak.com – Alhamdulillah, Sekolah Tinggi Ilmu Ushuluddin Wadi Mubarak (STIU-WM) bersama dengan Markaz Iqra Wadi Mubarak, salah satu unit kerja di struktur Islamic Center Wadi Mubarak (ICWM) Bogor Jawa Barat pada Sabtu (11/02/2023) kemarin kembali memberikan Ijazah Sanad Al-Qur’an kepada salah seorang mahasiswanya.
Adalah Muhammad Ajeril Arif, Mahasiswa STIU Wadi Mubarak semester 5 asal Balikpapan Kalimantan Timur telah menyetorkan bacaan Al-Qur’an Riwayat Hafsh ‘An ‘Ashim Jalur Syathibiyyah kepada Ustadz Nur Fajar Shadiq hafizhahullaah ta’ala dalam kurun waktu tidak lebih dari 1,5 tahun.
Baca Juga:
– Nikmatnya Umroh Ke Tanah Suci Plus Dauroh Bersama Masyayikh
– Mahabbah Qur’anic Pre School Cibinong Adakan Seminar Parenting
Dalam sambutan yang dibuka oleh Syaikh Abdul Qowi Al-Arjali, beliau menekankan pentingnya menjaga tradisi bacaan Al-Qur’an bersanad. Hal ini untuk menjaga keotentikan Al-Qur’an dan sebagai bentuk standarisasi bacaan Al Quran sebagaimana bacaan Nabi ï·º.
Beliau pun memotivasi para mahasiswa untuk terus semangat dan istiqomah, karena tahapan demi tahapan yang ada untuk mendapatkan sanad Al-Qur’an tidaklah mudah.
Ada beberapa tahapan dan syarat yang harus dilakukan untuk mengambil sanad di lingkungan STIU-WM, yaitu: hafal Al-Qur’an dengan mutqin (kuat); memiliki bacaan Al Quran yang benar sesuai kaidah tajwid; menghafal matan Tuhfatul Athfal dan Jazariyyah beserta syarahnya dan juga menyetorkan hafalan 30 juz kepada musyrif (pembimbing) atau syaikh yang direkomendasikan oleh Markaz Iqra’ Wadi Mubarak.
Baca Juga:
– Penganugerahan Sanad Qiraah di ICWM
– ICWM Gelar Daurah Huffazh Wahyain
– Wujudkan Kota Tahfiz, Wali Kota Padang Kunjungi Islamic Center Wadi Mubarak Bogor
Acara pengukuhan pemberian Ijazah sanad Al-Qur’an di hadapan civitas akademika STIU Wadi Mubarak serta pengurus Markaz Iqra Wadi Mubarak ini berlangsung hikmat dan haru karena satu tahapan sulit telah dilalui oleh salah satu penghafal Al-Qur’an di Islamic Center Wadi Mubarak.
Karenanya, salah satu harapan Ustadz Nur Fajar Shadiq sebagai Mujiiz (pemberi ijazah sanad) adalah agar mujaaz (yang menerima ijazah sanad) tidak mencukupkan diri dengan apa yang sudah dimiliki, namun hendaknya ia dapat mengambil faedah dan ilmu yang banyak dari para masyaikh yang lain.
Tak lupa pula beliau pun berpesan agar apa yang sudah dipelajari bisa bermanfaat untuk diri pribadi dan kaum muslimin pada umumnya dengan mengajarkan ilmu tersebut. // Al.Choer