“Menjaga kesehatan itu penting, bagaimana kita mau produktif dan bekerja keras jika tubuh kita sakit-sakitan?”, begitu kurang lebih yang disampaikan Prof. Rasjid Soeparwata saat mengisi kuliah umum di Sekolah Tinggi Ilmu Ushuluddin (STIU) Wadi Mubarak Bogor pada Ahad (20/11/2022) yang berlokasi di Masjid Jami’ Islamic Center Wadi Mubarak.
Sebuah kehormatan bagi para civitas akademika STIU Wadi Mubarak Bogor dapat kehadiran tamu seorang pakar dalam sebuah bidang ilmu untuk yang kesekian kalinya. Ini merupakan sebuah nikmat dari Allah yang patut disyukuri.
Kali ini, yang berkesempatan hadir dan mengisi kuliah umum di hadapan para civitas akademika STIU WM adalah Prof. DR. Dr.Med. H. Rasjid Soeparwata, SpB. SpB(K)V. SpBTKV(K).
Beliau merupakan dokter spesialis bedah dan jantung di Münster University Hospital of Germany dan juga sebagai Associate Professor di negara salah satu universitas terkemuka dunia tersebut. Tentu kepakaran Prof. Rasjid Soeparwata di bidangnya ini tak perlu diragukan lagi.
Baca Juga:
– Prof. Sahya Anggara Isi Kuliah Umum: Tantangan Dakwah Sarjana Muslim Di Era Society 5.0
– 12 Mahasiswa STIU-WM Dianugerahi Sanad Qira’ah
– Tutup Daurah Huffazhul Wahyain; 3 (Tiga) Mahasiswa STIU-WM Dapatkan Umroh Gratis
Mendampingi beliau dalam kedatangannya, tampak Pembina Islamic Center Wadi Mubarak Ir. H. Raid Kadir beserta putra beliau Ramzi Raid Kadir, Kepala Bidang Pertanahan DPKPP Kabupaten Bogor H. Eko Mujiarto SH. MH dan Ketua Dewan Pembina & Penasehat Kantor Hukum DIN & Associate Jakarta Dr. Drs. H. Ishak Nawawi, SH.MH.MM.QIA.CFrA.
Acara dibuka dan dipandu oleh Mudir STIU Wadi Mubarak Bogor Ustadz Mahfuzh, M.Ag., dilanjutkan dengan pembacaan ayat suci Al Qur’an oleh Zhain Abdillah, mahasiswa semester III asal Bandung.
Dalam pemaparannya, Prof. Rasjid menjelaskan bahwa ada satu hal yang harus sama-sama dimiliki oleh setiap penuntut ilmu, baik dalam bidang agama maupun umum, yaitu Ghiroh (Semangat) untuk mengubah diri menjadi lebih baik. Maka siapa yang paling giat dan bekerja keras, maka dialah yang akan sukses.
“Bisa dipilih, anda mau jadi seperti pohon yang tinggi namun pendek akarnya atau seperti tumbuhan yang meskipun pendek, namun akarnya menancap kuat kedalam tanah”, ucap beliau memotivasi para mahasiswa.
Baca Juga:
– Perdana Dan Istimewa: Wadi Mubarak Mewisuda 363 Penghafal Al-Qur’an
– Syaikh Prof. Dr. Thoriq Bin Abdullah Hajjar Kunjungi STIU-WM
– Nasihat Dr. Isa Al-Masmali Di Hadapan Mahasiswa STIU-WM
Selalu menjaga sholat, bersyukur, berusaha, dan berdoa adalah pesan-pesan yang beliau pesankan. Terutama masalah sholat, beliau sangat menekankan hal tersebut, karena itu merupakan salah satu kunci kesuksesan utama.
Beliau juga menyebutkan sebuah resep ampuh agar dapat maksimal dalam melaksanakan tugas apapun, resep tersebut adalah konsep 4C, yaitu concept, competence, collaboration, dan commitment. Serta mencontoh Rasulullah ﷺ dengan mengamalkan shiddiq, amanah, tabligh, fathonah (STAF).
Saat sesi tanya jawab dibuka. Para audien semangat dalam mengancungkan tangan untuk bertanya. Salah satunya adalah Ustadz Hilmi ‘Ulwan yang bertanya tentang tanda-tanda stroke dan cara penanganan pertamanya.
Beliau menjawab “Salah satu tanda-tanda stroke adalah sisi mulut dan wajah terlihat turun, cara bicaranya tidak beraturan dan pelo” kemudian beliau melanjutkan masalah penanganan pertama yang harus segera dilakukan adalah membawa pasien tersebut ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Kuliah umum ini kemudian ditutup dengan acara pemberian cenderamata dari civitas akademika Sekolah Tinggi Ilmu Ushuluddin Wadi Mubarak kepada Prof. Rasjid Soeparwata dan Dr. Ishaq Nawawi.
Diharapkan, semangat dan perjuangan Prof. Rasjid dalam sepak terjangnya dapat menular kepada para mahasiswa dan mahasiswi STIU Wadi Mubarak Bogor. Labib, mahasiswa semester III berharap dengan mengikuti acara ini dapat memiliki ghiroh yang kuat dalam berkeinginan dan berbuat, “Karena itu merupakan kunci di masa depan”, sahutnya.
Penulis: Faros Nur Muhammad dan Muhammad Ihsan / UKM Mushaf STIU-WM
Editor: Al.Choer