Bogor, “Hingga saat ini kami masih menjadikan Wadi Mubarak sebagai benchmark (tolok ukur) dalam penyelenggaraan program tahfizh Al-Qur’an”. Demikian ujar Miftakhus Surur, Direktur Program Matrikulasi dan penanggungjawab program Hafizh-Nomics Institut Agama Islam (IAI) Tazkia, dalam sessi kunjungan studi banding pada senin, 2 november 2020.
Kunjungan ini sebetulnya bukan sekadar studi banding, tetapi silaturahmi kembali yang sebelumnya rutin dilakukan sejak 3 tahun lalu antara STIU Wadi Mubarak Bogor dan IAI Tazkia, khususnya ketika kedua kampus masih terikat kerja sama dalam penyelenggaran tahfizh Al-Qur’an.
Baca juga Kunjungan Profesor Dari King Abdul Aziz University (KAU) Ke Islamic Center Wadi Mubarak
Dari tahun 2017-2019, kedua kampus pernah menjalin kerjasama di bidang penyelenggaraan tahfizh Al-Qur’an untuk mahasiswa program Diploma III Manajemen Keuangan Mikro Syariah melalui program D III Hafizh-Preneur yang kemudian berkembang menjadi program Hafizh-Nomics. Kerjasama dua lembaga ini diharapkan bisa mempertemukan dan membangun sinergi dua program unggulan yang masing-masing dimiliki kedua sekolah tinggi.
IAI Tazkia dikenal sebagai perintis kampus ekonomi Islam dan sudah mendapat kepercayaan bahkan pengakuan dari masyarakat baik tingkat nasional maupun internasional.
Di sisi lain, STIU Wadi Mubarak Bogor sebagai kampus yang bermula dari program tahfizh juga telah mendapat kepercayaan masyarakat luas baik dalam maupun luar negeri. Beberapa santri dan alumninya berasal dari mancanegara seperti Thailand, Malaysia, Australia, Mali, Yordania, Yaman, bahkan dari Saudi Arabia.
Meski sejak tahun 2019 kerjasamanya sudah berakhir, silaturahmi dan komunikasi antarkedua pihak tetap terjalin. Di kedatangannya kali ini, program Hafizh-Nomics IAI Tazkia bermaksud membicarakan kemungkinan kerjasama kembali dengan STIU Wadi Mubarak dalam bentuk kegiatan pelatihan dan sertifikasi guru-guru tahfizh Al-Qur’an.
Semoga Allah bimbing dan memberikan keberkahan kepada setiap usaha dakwah pendidikan kedua kampus ini. (ARH)
Baca sebelumnya Tuduhan Para Pembenci Al-Qur’an Dan Bantahannya (Bag-1)