Berkembangnya zaman menuntut setiap individu untuk beradaptasi dengan berbagai macam perubahan yang terjadi. Para mahasiswa khususnya sarjana muslim pun dituntut untuk menyesuaikan diri akan problematika dan tantangan dakwah yang semakin kompleks. Teknologi bisa menjadi salah satu sarana untuk mencapai tujuan tersebut.
Begitulah yang disampaikan Prof. DR. H. Sahya Anggara, M.Si saat berkunjung dan menjadi pembicara dalam Studium Generalle (kuliah umum) di kampus STIU Wadi Mubarak Bogor pada Kamis (10/11/2022) dengan mengangkat tema “Tantangan Dakwah Sarjana Muslim di Era Society 5.0”.
Beliau merupakan Wakil bidang kemahasiswaan, sarpras dan kerjasama KOPERTAIS Wilayah I Jawa Barat, dan beliau juga salah satu Dosen Pascasarjana di Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Gunung Djati, Bandung.
Selain mengisi kuliah umum, kunjungan Prof. Sahya dan beberapa jajaran juga dalam rangka Visitasi Monitoring dan Evaluasi PTKIS Wilayah II Jawa barat yang dilakukan di setiap perguruan tinggi swasta Islam di Jawa Barat.
Baca Juga:
– 4 (Empat) Pengajar ICWM Sukses Memperoleh Ijazah Sanad Al-Qur’an Di Madinah
– 12 Mahasiswa STIU-WM Dianugerahi Sanad Qira’ah
– Tutup Daurah Huffazhul Wahyain; 3 (Tiga) Mahasiswa STIU-WM Dapatkan Umroh Gratis
Kuliah Umum dimulai sekitar Pukul 08.00 WIB bertempat di Masjid Jami’ Islamic Center Wadi Mubarak, dihadiri oleh seluruh civitas akademika beserta mahasiswa/i STIU WM.
Dalam pemaparannya, beliau menjelaskan tentang pentingnya bagi para mahasiswa khususnya prodi Ilmu Al Qur’an dan Tafsir untuk menguasai teknologi dengan tibanya era Industri 5.0 yang menuntut setiap individu bukan hanya menjadi pengguna teknologi yang pasif, namun dapat menguasai teknologi seutuhnya sebagai alat bantu.
Pemahaman mendasar akan teknologi perlu dibangun agar dapat menyesuaikan diri dengan perubahan tersebut. Jika sebagian beranggapan bahwa perkembangan teknologi dapat berakibat buruk dalam sistem kehidupan manusia karena melahirkan generasi yang Pragmatis (suka yang instan) dan dampak buruk lainnya.
Baca Juga:
– Perdana Dan Istimewa: Wadi Mubarak Mewisuda 363 Penghafal Al-Qur’an
– Syaikh Prof. Dr. Thoriq Bin Abdullah Hajjar Kunjungi STIU-WM
– Nasihat Dr. Isa Al-Masmali Di Hadapan Mahasiswa STIU-WM
Ini semua adalah realita yang hadir dan timbul atas penyalahan penggunaan teknologi, bukan kesalahan teknologi itu sendiri. “Bukan Teknologinya yang salah, tetapi oknum yang menggunakan teknologi tersebut yang salah dalam memanfaatkannya. Karena teknologi itu adalah sebuah barang, maka yang menggunakannya yang akan membawanya ke arah yang akan dituju”, jelas Prof. Sahya.
Salah satu dari tujuh tugas yang beliau sampaikan bagi civitas akademika sebuah kampus adalah menyamakan visi, misi dan tujuan. Orang yang tidak sama dalam hal visi, misi maupun tujuan akan menjadi penghambat bagi otoritas kampus.
Agar dapat menciptakan perubahan, Prof. Cahya berpesan kepada para mahasiswa dan Civitas Akademika agar mengamalkan enam kiat yang beliau sampaikan, yaitu:(1) Adaptif dan Representatif; (2) Kreatif, Inovatif, Produktif; (3) Cerdas/ulet; (4) Forecasting (Merangkai masa depan); (5) Sehat Pikiran (Positive Thinking); dan (6) Disiplin.
Baca Juga:
– Korwil TAUD SaQu Aceh Adakan Seminar Nasional Quranic Parenting
– Pimpinan ICWM Isi Materi Seminar Ketahanan Keluarga Di Aceh
– ICWM Rilis Buku 25 Kiat Agar Anak Cinta Al-Qur’an
Acara yang berlangsung selama 2 jam ini tidak menuntut mahasiswa/mahasiswi duduk termangu justru acara ini berlangsung aktif, baik dari moderator, pemateri dan mahasiswa/mahasiswi. Hal ini terlihat saat sesi tanya jawab, salah satu mahasiswa yaitu Muhammad Fakhrusyi Syakirin, semester 5 bertanya.
“Teknologi apa yang harus dikuasai?”
Prof. Sahya menjawab “Bahwasannya teknologi yang bisa kita gunakan dan sesuai dengan kebutuhan, seperti laptop yang digunakan oleh kampus atau sosmed yang kini sedang marak di banyak jejaring.”
Diharapkan dengan dilaksanakan Studium Generalle ini dapat membuka wawasan para mahasiswa dan menjadi pendongkrak semangat dalam menempuh pendidikan.
Di akhir acara, Fikram salah satu mahasiswa semester 5 asal Sulawesi, mengaku mendapatkan banyak pencerahan dari pemaparan Prof. Sahya tersebut. “Saya mendapatkan banyak wawasan akan pentingnya teknologi dalam kehidupan kita”, paparnya.//
Penulis: Faros Nur Muhammad dan Muhammad Ihsan /UKM Mushaf STIU-WM
Editor: Al.Choer