Padang, wadimubarak.com — Islamic Center Wadi Mubarak (ICWM) Bogor Jawa Barat bekerjasama dengan Yayasan Dar El Iman Kota Padang Sumatera Barat pada Sabtu (21/01/2023) sukses mengadakan Seminar Qur’anic Parenting bersama Pimpinan ICWM Ustadz Dr. Didik Hariyanto., Lc., M.P.I.
Ratusan peserta wali murid dan seluruh guru Tahfizh Anak Usia Dini (TAUD) dan Madrasah Ibtidaiyah Tahfizh (MIT) Sahabat Qur’an Korwil Sumbar-Riau ikut memeriahkan acara yang disiarkan secara live streaming melalui Darsuna Tv ini.
Mengangkat tema: “Solusi Praktis Menumbuhkan Kecintaan Anak Pada Al-Qur’an“. Mengawali pemaparannya, Ustadz Didik Hariyanto mengingatkan para peserta bahwa “Anak adalah hadiah terbesar dan terbaik dari Allah ï·».”
Baca Juga:
– Korwil TAUD SaQu Aceh Adakan Seminar Nasional Qur’anic Parenting
– 12 Mahasiswa STIU-WM Dianugerahi Sanad Al-Qur’an
– Tutup Daurah Huffazhul Wahyain; 3 (Tiga) Mahasiswa STIU-WM Dapatkan Umroh Gratis
Beliau mencontohkan bagaimana keadaan para nabi diantaranya Nabi Ibrahim dan Nabi Zakariya ‘alaihimassalam yang memohon untuk dianugerahkan seorang anak walau telah berusia tua.
Pada sesi pertama, di hadapan peserta. Beliau menekankan akan kesempurnaan seorang anak yang telah dilahirkan, yaitu diciptakan dengan fitrah. Fitrah dalam mengesakan Allah ï·» namun orangtuanya lah yang merusak hingga menjauhkan diri anak dari fitrahnya tersebut.
Beliau pun mengingatkan kembali bahwa anak adalah bentuk manifestasi dari cinta dan kasih sayang kedua orangtuanya. Maka orangtua harus menjaganya melebihi dari apapun, bahkan dari sesuatu yang dilihatnya baik namun ternyata itu sebenarnya dapat merusak karakter seorang anak.
Contohnya adalah pemberian gawai sebelum usia 18 tahun. Hal ini adalah tindakan terlarang dalam pendidikan, terlebih orangtua tidak bisa mengontrol penggunaannya.
Lain dari itu, anak merupakan perhiasan dan sumber kebahagiaan. Bahkan anak juga adalah sumber energi bagi sebuah keluarga.
Saksikan : [LIVE] ROAD SHOW QUR’ANIC PARENTING | PADANG
“Visi keluarga qur’an yang seharusnya kita bangun adalah memiliki visi dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga. Sebagaimana yang tertera dalam Al-Qur’an surah Ali Imran ayat 185: “Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, maka sungguh ia telah beruntung.” Tutur beliau saat penutupan sesi pertama.
Melanjutkan sesi kedua, Ustadz Didik Hariyanto yang berhasil mempertahankan desertasinya berjudul “Konsep Parenting (Al-Tarbiyah Al-Waladiyyah) Dalam Al-Qur’an (Studi Analisis Sejarah Nabi Ya’qub ‘Alaihissalam)“ pada tahun 2017 ini memaparkan 3 pola pengasuhan pada anak.
3 (tiga) pola itu adalah: (1) Pendidik sebagai pemadam kebakaran, yaitu pendidik/orangtua mengambil tindakan ketika anak menimbulkan suatu masalah. (2) Pendidik sebagai pawang, yaitu pendidik/orangtua bertindak sebagai pawang/penjinak bagi anak.
Metode pengasuhan yang ke (3) adalah Pendidik yang positif, yaitu pendidik yang menerima keadaan anak dengan segala kelebihan dan kekurangannya. Pada pola ketiga ini, beliau memberikan contoh pada pola pendidikan Nabi Ya’qub ‘alaihissalam terhadap anak-anaknya.
Mengakhiri materi qur’anic parenting siang itu, Ustadz Didik Hariyanto memberikan beberapa pertanyaan berkenaan dengan materi yang telah dipaparkan dan semua dapat terjawab dengan baik oleh peserta.
Selain materi seminar, hal menarik lainnya dari seminar ini adalah penampilan siswa-siswi TAUD SaQu Dar El Iman yang menampilkan Tahajji (Pengejaan huruf demi huruf dengan methode Tibyan), pembacaan Matan Tuhfatul Athfal (kaidah dasar ilmu tajwid yang dirangkai dengan bait syair).
Tak ketinggalan pula pembacaan Tahfizhul Qur’an surah Asy-Syams dibawakan dengan baik oleh Hasna Alfusahr . [Al-Choer]