Wadimubarak.com – TAUD SaQu atau Tahfizh Anak Usia Dini Sahabat Qur’an merupakan sekolah anak usia dini yang dirilis Islamic Center Wadi Mubarak (ICWM) pada tahun 2014 dan seluruh kegiatannya di bawah Yayasan Sahabat Qur’an (TASAQU).
Sebagai full day school dengan waktu KBM mulai pagi hingga sore hari, TAUD SaQu tidak hanya memberikan pembelajaran pada Hifzhul Qur’an akan tetapi Hadits, Adab, Adzkar Sobahi-Masa’i, At-Tibyan (Metode Tahajji), Bahasa Arab, Matan Tuhfatul Athfal, Fiqih Ibadah, Kitabah, dan Kreativitas anak seusianya turut dibekali.
Baca Juga:
– Ramadhan Spesial Mahasiswa STIU-WM Isi Imam Tarawih Di Auckland, Selandia Baru
– Aisyah Didik Selesaikan Hafalan 18 Kitab Hadits Di Usia Remaja
Total TAUD SaQu hingga tahun 2023 ini mencapai 154 cabang yang tersebar di berbagai pelosok tanah air. Pada tahun ini pula, TAUD Saqu membuka cabang di Kota Hokkaido Jepang. Pulau terbesar kedua yang terletak di utara negeri sakura tersebut.
Adalah Ustadz Moh Syahidi, Lc., alumni Wadi Mubarak tahun 2014 beserta istri mendapatkan tugas untuk merintis TAUD SaQu di kota terdingin di Jepang itu.
Ustadz kelahiran Sumenep tahun 1994 yang sebelumnya mengajar di Ma’had Sulthon Al-Islamy selepas pendidikan Universitas Majma’ah Riyadh Saudi Arabia ini selain dikenal sebagai sosok yang ramah dan lembut dalam menganyomi santri beliau pun dikenal dengan keluasan ilmunya dalam ulumul syar’i.
Baca Juga:
– Sepulang Dari Maqarie Quraniyyah Madinah, 4 (Empat) Asatidz Berbagi Pengalaman
– 4 (Empat) Pengajar ICWM Sukses Memperoleh Ijazah Sanad Al-Qur’an Di Madinah
– 12 Mahasiswa STIU-WM Dianugerahi Sanad Al-Qur’an
Berbekal bahasa Arab dan Inggris yang dikuasainya, serta keluasan ilmu baik bidang Al-Qur’an dan ulumul syar’i, beliau mendapatkan amanah untuk menjadi imam shalat di masjid Islamic Center Sapporo dan membuka TAUD SaQu di sana.
Semoga amanah dakwah yang beliau emban dengan ijin Allah ï·» dapat berjalan dengan lancar tanpa hambatan apapun serta dapat menjadi inspirasi para santri, bahwa Penghafal Al-Qur’an mampu berkarya lintas bahasa, negara dan bahkan benua sebagai ikhtiar mewujudkan Islam yang Rahmatan Lil ‘Alamiin.