Al-Qur’an merupakan kitab suci yang diturunkan Allah ﷻ melalui malaikat Jibril yang kemudian disampaikan olehnya kepada Nabi Muhammad ﷺ di Gua Hira. Al-qur’an merupakan satu-satunya kitab suci yang dijamin keasliannya oleh Sang Pencipta.
Salah satu cara Allah menjaganya dengan adanya para penghafal Al-Qur’an yang menghafalkannya sesuai dengan apa yang ustad-ustad mereka dapatkan dari guru-gurunya secara mutawatir. Dengan ini maka Al-Qur’an akan tetap terjaga sampai hari dimana Allah ﷻ mengangkat kitab ini ke sisi-Nya.
Mukjizat di dunia sangatlah banyak namun Al-Qur’an merupakan mukjizat yang paling mulia. Ia adalah satu-satunya kitab suci yang dibaca sebanyak 17 kali dalam sehari. Ia adalah satu-satunya kitab suci yang tetap dibaca walaupun belum tentu dipahami maknanya.
Keistimewaan Al-Qur’an yang telah banyak dirasakan adalah mudah dalam menghafalkannya. Kemudahan Al-Qur’an ini begitu memesona yang tidak bisa dicerna oleh logika. Mulai dari balita sampai usia senja masih tetap bisa menghafalkannya. Seseorang yang di vonis lumpuh otak pun tetap bisa menghafalkannya.
Ini bukan soal mereka yang kelihatan sehat, namun soal mereka yang diberi hidayah oleh Allah ﷻ agar bisa ikut serta dalam menjaga keaslian dari Al-Qur’an itu sendiri.
Baca Juga:
– Penerimaan Santri Baru Ma’had Tahfizh Al-Arqam, TA 2022-2023
– ICWM Gelar Daurah Huffazh Wahyain
– Pembukaan Ujian Tasmi’ Dan Lajnah 30 Juz
Apabila kita ingin ikut serta dalam menjaga Al-Qur’an maka harus kita perhatikan hal-hal ini sebelum kita menghafalnya. Mari kita cermati hal-hal tersebut:
1. Ikhlas
Ikhlas merupakan salah satu hal paling penting yang harus dimiliki oleh setiap orang yang ingin beribadah kepada Allah ï·», khususnya bagi mereka yang ingin ikut serta dalam hal ini. Karena apabila tidak ikhlas dalam hal ini maka kitab suci ini tidak akan mau menempel di ingatan kita.
2. Serius
Keseriusan adalah hal yang sangat perlu diperhatikan oleh calon penghafal, karena betapa banyak orang yang ingin menghafal, namun mereka hanya ikut-ikutan temannya yang masuk pondok tahfidz tanpa dia ketahui dahulu hal-hal yang perlu diperhatikan sebelum masuk ke proses menghafal.
3. Sabar
Kesabaran merupakan hal mutlak yang harus dimiliki setiap orang yang ingin menghafalkan Al-Qur’an ataupun mereka yang telah selesai dalam proses menghafal ini. Sifat sabar juga cenderung mendekatkan hamba dengan Allah ﷻ. Sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang sabar. Demikian kiranya kedekatan itu dilukiskan dalam al-qur’an.
4. Yakin
Keyakinan adalah suatu hal yang sangat penting dalam menghafal Al-Qur’an, karena terkadang ada orang yang baru mulai menghafal dia tidak menanamkan keyakinan dalam dirinya bahwa Allah ﷻ telah menjamin kemudahan dalam menghafal Al-Qur’an. Keyakinan ini harus selalu ditanamkan oleh setiap orang yang akan memulai menghafalkan Al-Qur’an.
Kemudahan dalam menghafal ini telah Allah ï·» janjikan dalam firman-Nya sebanyak 4 kali dalam surat al-qamar.
Baca Juga:
– Temu Wali Santri Mahabbah Boarding School (MBS)
– Wujudkan Kota Tahfiz, Wali Kota Padang Kunjungi Islamic Center Wadi Mubarak Bogor
– Motivasi Satria Antoni PhD dihadapan Civitas Akademika STIU Wadi Mubarak
5. Menghadirkan Motivasi
Motivasi dalam menghafal itu sangatlah banyak baik itu dari hadist, perkataan sahabat, tabi’in dan sebagainya. Aktifitas menghafal ini sangatlah unik terkadang ada semangat membara yang hadir di satu ayat, dan terkadang semangat itu menurun ketika ada ayat yang tiba-tiba sulit untuk dihafal.
Inilah pentingnya menghadirkan motivasi ketika menghafal agar ketika rasa malas itu muncul kita bisa menepisnya dengan motivasi-motivasi yang telah kita siapkan sebelumnya.
6. Menjadikan Prioritas
Seseorang yang mempunyai prioritas dalam hidupnya maka dia akan bersemangat dalam menjalankan hal-hal yang dia prioritaskan. Begitupun dalam proses menghafal ini, seseorang yang ingin menghafal harus menjadikan Al-Qur’an menjadi prioritas utamanya di setiap detik yang dia lewati, karena menghafal itu butuh waktu khusus dalam prosesnya.
Dengan menjadikan Al-Qur’an sebagai prioritas maka seseorang akan selalu ingat bahwa dia punya kewajiban dalam menghafalkannya.
7. Memilih Guru
Memilih guru merupakan salah satu hal yang perlu diperhatikan bagi calon penghafal Al-Qur’an. Guru bisa dibilang sebagai bantuan dari luar yang akan selalu membantu kita dalam proses menghafal tersebut. Dia pun akan selalu siap sedia untuk memotivasi ketika kita dalam keadaan malas. Sebagaimana Rasulullah ﷺ yang menjadi pembimbing bagi para sahabatnya dalam hal menghafal.
8. Istiqamah
Istiqamah merupakan hal terakhir yang perlu diperhatikan oleh calon penghafal, karena menghafal itu bukan hanya kita hafal kemudian ditinggalkan. Bukan sekedar selesai kemudian diabaikan. Menghafal Al-Qur’an itu harus konsisten, sedikit namun istiqamah itu lebih baik daripada sebaliknya.
Penulis: Moch. Ilham Ramadhan, Mahasiswa Semester VI STIU-WM
Editor: Al.Choer