Al-Multaqa Al-‘Ilmiy III – Simposium Ilmiah III
Diselenggarakan di Universitas Raja Kholid – Abha, Arab Saudi pada 15-16 Januari 2024
Sebuah kesempatan emas yang patut disyukuri, ketika KH. Dr. Didik Hariyanto, Lc., M.P.I mendapat kehormatan menjadi Pembicara dalam Simposium Ilmiah Internasional Universitas Raja Kholid – Abha, Arab Saudi. Event akbar ini mengundang 40 Duta Besar dan 500 Peserta yang terdiri dari para Mahasiswa Asing dari berbagai negara di dunia yang sedang menuntut ilmu di Arab Saudi.
Tentu menjadi sebuah prestasi yang membanggakan bagi Ustadz Didik, demikian sapaan akrab beliau. Dimana Alumni Universitas Madinah saja telah memiliki lebih dari 150 ribu lebih alumni. Adapun yang terpilih menjadi Pembicara hanyalah 7 Pembicara saja, yang mana salah satunya adalah Ustadz Didik yang mewakili Asia Tenggara.
Turut hadir sebagai pembicara dalam Simposium ini adalah:
1. Dr. Ahsan Jamil dari India
2. Dr. Fuad Iman dari Norwegia
3. Muniko Abdullah Muniko dari Tanzania
4. Dr. Muhammad Ahmad Luu dari Senegal
5. Syaikh Muhammad Ali Muhammad dari Britania
6. Dr. Turim Ali dari Albania
7. Syaikh Sulaiman Hasan dari Tanzania
Baca Juga:
– Pimpinan Islamic Center Wadi Mubarak, Menyampaikan Orasi Dalam Forum Ilmiah Internasional di Arab Saudi
– KH. Didik Hariyanto: Kyai Tidjani Telah Menginspirasi Saya Belajar Tafsir
– Sepulang Dari Maqarie Quraniyyah Madinah, 4 (Empat) Asatidz Berbagi Pengalaman
Ustadz Didik, yang sekaligus menjadi Pimpinan Islamic Center Wadi Mubarak, dalam kesempatan kali ini, beliau menyampaikan tentang program-program dakwah dan pendidikan yang sudah dijalankan oleh Wadi Mubarak.
Saat ini, Wadi Mubarak telah memiliki 200 Lembaga Cabang Pendidikan Al-Qur’an. 154 diantaranya Sekolah TAUD SaQu (Tahfizh Anak Usia Dini Sahabat Qur’an) yang tersebar dari Indonesia bagian Barat (Aceh) hingga ke Indonesia bagian Timur (Papua). Wadi Mubarak juga telah memiliki 28 sekolah MIT (Madrasah Ibtidaiyah Tahfidzul Qur’an) yaitu sekolah tahfizh untuk jenjang SD. Selebihnya Wadi Mubarak juga memiliki lembaga pendidikan lanjutan yaitu SMP, SMU hingga Sekolah Tinggi.
Bukan hanya di Indonesia, Wadi Mubarak juga mendirikan sekolah cabang di Luar Negeri yaitu di Kamboja, Thailand, Malaysia, Australia dan Jepang.
Segenap peserta tampak antusias menyimak pemaparan materi dari Ustadz Didik, terlihat dari binar bahagia dari para peserta, juga gemuruh suara tepuk tangan yang berkali-kali menggema di dalam ruangan sebagai bentuk tanggapan riil para peserta yang penasaran sekaligus kagum dengan perkembangan dakwah Al-Qur’an terkhusus tentang peran Islamic Center Wadi Mubarak di Indonesia dan Luar Negeri.
Dr. Muhammad bin Abdillah Al-Robi’ah, Dosen di Univ. Qoshim, Pembina Lembaga (annabaul ‘azhim) Mekkah Al-Mukarromah mengakui kalau presentasi yang disampaikan oleh Ustadz Didik menjadi materi terbaik dalam Simposium ini.
Ada juga dari Syaikh Kibar yang mengagumi akan presentasi yang disampaikan oleh Ustadz Didik, yaitu Syaikh Prof. Soleh bin Furaih Al-Bahlal . Beliau adalah Profesor di Universitas Majma’ah yang menyatakan bahwa presentasi dari Ustadz Didik ini merupakan proyek besar, karya agung yang luar biasa dalam bidang pendidikan dan dakwah.Â
Syaikh Soleh sendiri pernah berkunjung ke Wadi Mubarak dan melihat langsung berbagai program pendidikan yang dijalankan oleh Wadi Mubarak. Biidznillah, atas wasilah beliau pula, banyak alumni Wadi Mubarak dan pesantren-pesantren lain di Indonesia yang mendapatkan beasiswa dan berkesempatan untuk belajar di beberapa universitas di Arab Saudi.
Baca Juga:
– Ketua Yayasan ICWM Dapatkan Sanad Al-Qur’an Di Madinah
– 4 (Empat) Pengajar ICWM Sukses Memperoleh Ijazah Sanad Al-Qur’an Di Madinah
– 12 Mahasiswa STIU-WM Dianugerahi Sanad Al-Qur’an
Diantara para tamu undangan yang hadir, banyak juga para profesor dan tokoh pendidikan yang ingin bekerjasama dengan Wadi Mubarak terkhusus dalam mendirikan sekolah tahfizh untuk anak usia dini.
Sebut saja Syaikh Dr Nasir Al Utsman yang berasal dari Kota Zulfi Prov. Riyadh, beliau sangat tertarik dengan strategi dakwah yang diterapkan di Indonesia terkait penanaman akhlak Qurani sejak dini. Bahkan beliau ingin berkunjung dan melihat lebih detail program-program dari lembaga-lembaga di bawah naungan Wadi Mubarak.
Memanfaatkan moment langka, banyak juga mahasiswa asing yang langsung mendekati Ustadz dan membentuk kerumunan seolah ingin menyampaikan bahwa merekapun ingin mengikuti jejak sang Ustadz yang sudah banyak berkiprah untuk membangun negeri.
Ternyata, program yang sudah lama dijalankan oleh Wadi Mubarak telah menjadi salah satu inspirasi dan membuat decak kagum oleh para tokoh pendidikan internasional. Betapa tidak, para tamu undangan dan peserta yang hadir dalam simposium ini adalah para profesor, para doktor, para master dan para mahasiswa asing yang berasal dari 85 Negara di Dunia.
Mabruk, Barakallah fiikum. Semoga hadirnya Wadi Mubarak menjadi salah satu wasilah, diraihnya kembali kejayaan islam melalui Al-Qur’an dan Sunnah.//
Ditulis oleh: Tim Media ICWM
Informasi Pendaftaran Santri Baru
Pendaftaran Islamic Center Wadi Mubarak 2024-2025