Manusia diciptakan dengan memiliki tujuan. Tujuan utama diciptakannya manusia adalah untuk beribadah kepada Allah ﷻ. Akan tetapi dalam prakteknya, manusia seringkali merasa jenuh, malas dan bosan. Baik dalam ibadah yang sifatnya wajib, apalagi yang sifatnya sunnah.
Rasa malas dan jenuh ini sudah menjadi fenomena yang sering terjadi di kalangan kaum muslimin. Terlebih lagi di kalangan para remaja. Baik laki-laki maupun perempuan. Diantara ibadah yang sering kali para remaja malas mengerjakannya adalah shalat. Hal ini terjadi karena usia remaja merupakan usia peralihan. Sehingga kebanyakan mereka di usia ini menjadi remaja yang labil.
Apalagi dengan kedaan zaman yang semakin maju dan perkembangan teknologi yang semakin canggih, bisa menjadikan remaja semakin lalai dari sholatnya. Maka tak jarang kita liat para remaja menunda nunda sholat. Tidak mengerjakannya di awal waktu. Tak jarang diantara mereka yang bahkan tidak melaksanakan sholat.
Baca Juga:
– Kesulitan Menghafal Al-Qur’an?
– Penerimaan Santri Baru Ma’had Tahfizh Al-Arqam TA. 2022-2023
– Pembukaan Ujian Tasmi’ Dan Lajnah 30 Juz
Padahal shalat adalah kewajiban utama yang harus dikerjakan seorang muslim. Barangkali ini terjadi karena mereka belum mengetahui tingginya kedudukan shalat di dalam islam. Bahwasanya shalat adalah termasuk tiang agama yang harus ditegakkan. Atau bisa jadi mereka belum mengetahui besarnya keutamaan yang akan diraih oleh orang yang menegakkan shalat.
Perintah Allah Untuk Menjaga Shalat
Shalat dalam syariat islam dimaknai sebagai ibadah yang dibuka dengan takbir dan diakhiri dengan salam. Menurut Prof. Dr. Nasaruddin Umar, ditilik dari fungsinya disebut shalat karena ia merupakan shilah (penghubung) antara seorang hamba dengan Allah. Shalat yang wajib dijaga dan ditegakkan oleh setiap muslim ada lima waktu. Shalat subuh, dzuhur, ashar, maghrib, dan isya. Masing masing memiliki waktu pengerjaannya sendiri. Allah ﷻ dalam Al-Qur’an memerintahkan seluruh kaum muslimin untuk menjaga ke lima shalat tersebut.
Firman Allah ﷻ :
حَٰفِظُوا۟ عَلَى ٱلصَّلَوَٰتِ وَٱلصَّلَوٰةِ ٱلْوُسْطَىٰ وَقُومُوا۟ لِلَّهِ قَٰنِتِينَ
“Peliharalah semua shalat(mu), dan (peliharalah) shalat wusthaa. Berdirilah untuk Allah (dalam shalatmu) dengan khusyu'”.
(QS al-Baqarah 238)
Ayat ini menjadi dalil yang kuat wajibnya shalat lima waktu bagi kaum muslimin. Allah ﷻ secara khusus menyebut shalat ashar karena kedudukan dan keutamaannya yang sangat besar.
Baca Juga:
– Wujudkan Kota Tahfiz, Wali Kota Padang Kunjungi Islamic Center Wadi Mubarak Bogor
– Motivasi Satria Antoni PhD dihadapan Civitas Akademika STIU Wadi Mubarak
Kedudukan Shalat Dalam Islam
Shalat memiliki kedudukan yang sangat tinggi dalam islam. Bahkan kedudukannya melebihi ibadah-ibadah yang lain. Hal itu karena pentingnya shalat itu sendiri, dimana Allah ﷻ menjadikannya sebagai rukun islam yang kedua. Setelah yang terpenting yakni mengucap dua kalimat syahadat. Adapun kedudukan dan pentingnya shalat dalam islam di antaranya:
1. Shalat adalah tiang agama
Setiap yang berpondasi pasti memiliki tiang. Tiang ini diumpamakan seperti pondasi dalam sebuah bangunan. Jika pondasinya rusak maka hancurlah bangunan tersebut. Seperti itulah perumpamaan shalat. Jika shalat dikerjakan dan ditegakkan dengan baik, maka keimanan seorang muslim akan semakin kokoh dan kuat. Dalam sebuah hadis Mu’adz disebutkan bahwa Rasulullah ﷺ bersabda : “ Pokok dari segala bentuk ibadah adalah islam; tiangnya adalah shalat; dan amalan yang paling tinggi adalh jihad.” (HR. Tirmidzi, Ibnu Majah, dan Ahmad)
2. Shalat amal ibadah yang pertama kali dihisab pada hari kiamat
Setiap manusia pasti akan menghadapi proses hisab. Amal ibadah yang akan dihisab pertama kali pada hari kiamat nanti adalah shalat. Shalat akan dijadikan tolak ukur bagi amal ibadah lainnya. Maka jika shalatnya baik maka amal ibadah yang lainnya akan ikut baik, begitu pula sebaliknya. Dalam sebuah hadits Anas Radhiyallahu ‘anhu dari Nabi ﷺ bersabda: “Amal seseorang yang pertama kali akan dihisab adalah kelak pada hari kiamat adalah shalatnya. Jika shalatnya baik, maka seluruh amal yang lainnya akan ikut baik pula; dan jika shalatnya buruk maka seluruh amal yang lainnya akan ikut buruk pula.” (HR. Abu Hurairah)
3. Allah memberi pujian kepada orang yang mendirikan shalat
Sudah hal umum bahwasanya Allah ﷻ suka dan cinta kepada kebaikan. Apalagi mereka yang setia mendirikan shalat. Terlebih lagi mereka yang juga memerintahkan keluarga dan kerabatnya untuk melaksanakan shalat. Maka tak heran jika Allah memberikan pujian kepada hambanya yang rutin mendirikan shalat. Dalam al-Qur’an Allah ﷻ berfirman: “ Ceritakanlah (hai muhammad kepada mereka) kisah Isma’il (yang tersebut) dalam Al- Qur’an. Sesungguhnya ia adalah orang yang benar janjinya, dan dia adalah seorang Rasul dan Nabi. Ia menyuruh keluarganya untuk mengerjakan shalat dan menunaikan zakat; dan ia adalah orang yang diridai di sisi Rabb-Nya.” (QS. Maryam : 54-55).
4. Shalat termasuk rukum Islam
Telah dijelaskan sebelumnya bahwasanya shalat adalah rukun Islam kedua setelah syahadat. Maka sudah seharusnya bagi umat islam untuk selalu menunaikannya. Dalam sebuah hadits dari Abdullah bin Umar, dari Rasulullah ﷺ bersabda : “Islam didirikan diatas lima dasar: bersaksi bahwa tiada tuhan yang berhak disembah selain Allah dan bahwasanya Muhammad adalah utusan Allah; mendirikan shalat; menunaikan zakat’ berpuasa pada bulan Ramadhan; dan mengerjakan haji ke Baitullah.” (HR. Muslim)
Baca Juga:
– Wisuda Angkatan III Dan Wisuda Tahfizh Mahad Sulthon Al-Islamy
– Daftar Pondok Cabang Islamic Center Wadi Mubarak
Keutamaan shalat lima waktu
Banyak sekali kaum muslimin yang kadang masih lalai dari ibadah shalat. Padahal shalat punya kedudukan yang sangat tinggi dalam islam. Sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya. Barangkali mereka lalai karena belum mengetahui besarnya keutamaan yang akan diraih oleh orang yang melaksanakan shalat. Diantara keutamaan shalat adalah:
1. Shalat adalah sebaik baik amalan setelah syahadat
Dalam sebuah hadits dari Abdullah bin Mas’ud, ia berkata, “Aku pernah bertanya pada Rasulullah ﷺ, amalan apakah yang paling afdhol? Jawab Rasulullahu ﷺ, “Shalat di awal waktu”. Lalu aku bertanya lagi, “Terus apa?”, “Berbakti pada orang tua” Jawab Nabi ﷺ. “Lalu apalagi” aku bertanya kembali. “Jihad di jalan Allah”, jawab beliau. (HR. Bukhari no. 7534 dan Muslim no.85).
2. Shalat sebagai penggugur dosa
Dari Abu Hurairah , ia berkata bahwa Rasulullahu ﷺ bersabda, “Tahukah kalian, seandainya ada sebuah sungai di dekat pintu rumah salah seorang diantara kalian, lalu ia mandi dari air sungai itu setiap hari lima kali, apakah akan tersisa sedikit pun kotorannya walau sedikit?“ para sahabat menjawab, “Tidak akan tersebut sedikit pun kotorannya.” Beliau berkata, “Maka begitulah perumpamaan shalat lima waktu, dengannya Allah menghapuskan dosa”. (HR. Bukhari no.528 dan Muslim no.667).
Dalam hadits yang lain dari Abu Hurairah, Rasulullahu ﷺ bersabda : “Di antara shalat yang lima waktu, di antara jumat yang satu dengan jumat yang lain, di antara Ramadhan yang satu dengan Ramadhan lainnya, itu akan mengahapuskan dosa di antara keduanya selama menjauhi dosa-dosa besar.” (HR. Muslim no.233).
3. Shalat akan menjadi cahaya di dunia dan di akhirat
Dalam sebuah hadits dari ‘Abdullah bin ‘Amr, Nabi ﷺ bersabda: “Siapa yang menjaga shalat lima waktu, baginya cahaya, bukti dan keselamatan pada hari kiamat. Siapa yang tidak menjaganya, maka ia tidak mendapatkan cahaya, bukti, dan juga keselamatan. Pada hari kiamat ia akan bersama Qarun, Fir’aun, Haman, dan Ubay bin Kholaf,” (HR. Ahmad 2:169. Syaikh Syu’aib Al Arnauth mengatakan bahwa sanad hadits ini hasan).
Sebagaiman telah dijelaskan bahwasanya malas shalat telah menjadi fenomena yang tersebar di kalangan remaja. Sebabnya bermacam macam. Diantaranya minimnya pengetahuan tentang kedudukan dan keutamaan shalat dalam islam. Maka tulisan ini diharapkan bisa menjadi motivasi bagi mereka untuk kembali rajin melaksanakan shalat.
Penulis: Luthfi Hamzah, Mahasiswa Semester 6 STIU-WM
Editor: Al.Choer